Tewasnya Dua Guru, Bukti KSP Organisasi yang Hobi Lakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Bagi masyarakat, Kelompok Separatis Papua (KSP) terbukti telah menjadi organisasi keji yang hobi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti dilakukan kepada dua guru di Beoga.

Oktavianus Rayo, salah seorang guru, ditembak begitu saja tanpa alasan saat didatangi di rumahnya.

Seorang kerabat Oktavianus, berinisial RS, menyatakan aksi keji seperti itu sering dilakukan KSP dan membuat tuduhan sebagai mata-mata aparat untuk alasan pembenaran.

“Itu hanya modus, mereka sering mengancam kios-kios pendatang di untuk memberikan uang Rp 20 juta per kios,” ujar RS, Minggu 11 April 2021.

Sejak Kementerian Dalam Negeri mengancam kepala daerah yang menyalahgunakan dana otonomi khusus (Otsus) KSP-KSP itu dikabarkan tidak bisa lagi mendapat cipratan dana tersebut.

Selain Oktavianus, KSP itu juga menembak mati rekan guru lainnya yaitu Yonatan Renden juga dengan tuduhan mata-mata.

Tuduhan itu dipahami masyarakat setempat sebagai cara KSP menutupi tindakan keji dan tidak beperikemanusiaan kepada masyarakat umum.

Bahkan Kepala Humas Satgas Nemangkawi, Komisaris Besar M Iqbal Alqudussy mengaku sangat prihatin dengan sikap tersebut.

“Saya sebagai manusia turut berduka dan prihatin terhadap keluarga almarhum. Siapapun yang punya hati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut,” ujar Iqbal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini