Pengamat: Kelompok Teroris JAD Berupaya Manfaatkan Gejolak di Papua untuk Lancarkan Aksi Teror

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat terorisme sekaligus Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menilai kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Merauke ini ingin memanfaatkan situasi di beberapa wilayah Papua yang masih belum stabil.

“Sepertinya teroris-teroris yang tergabung dalam JAD yang masih berorientasi dan terafiliasi terhadap ISIS sepertinya masih ingin terlibat dalam carut marutnya Papua,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Selasa 1 Juni 2021.

Islah juga menilai bahwa ada kemungkinan para teroris ini bakal memanfaatkan gejolak yang terjadi di wilayah Papua menjadi ‘melting pot’ atas aksi teror yang mereka lakukan. Melihat hal ini, aparat keamanan juga diimbau untuk tetap waspada.

“Isu Papua ini ingin mereka jadikan sebagai ‘melting pot’ dari gerakan-gerakan amaliyah-nya mereka, itu informasi yang bisa saya berikan, selebihnya kita tunggu keterangan dari Humas Mabes Polri,” kata Islah.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan bahwa 10 terduga teroris yang ditangkap di Merauke, Papua memiliki keterkaitan dengan kasus bom bunuh diri di awal Januari 2021 di Makassar.

“10 teroris itu ditangkap sejak Jumat 28 Mei dan dijadwalkan Rabu 2 Juni 2021 akan diterbangkan ke Jayapura,” kata Fakhiri.

Kapolda Papua juga menegaskan bahwa 10 orang itu sering bertolak ke Makassar sehingga disinyalir mereka akan melakukan aksi teror serupa. Maka, kepolisian segera menangkap para teroris tersebut karena terindikasi akan melakukan bom bunuh diri di sejumlah gereja di sekitar Merauke.

Meski demikian, sampai saat ini penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih memeriksa 10 orang tersebut secara intensif. Penyidikan akan digelar beberapa kali untuk mendapatkan keterangan penting.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini