Penelusuran Jejak FPI di Masa Lalu, Perkuat Dugaan ada Hubungan dengan Terorisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menelusuri 92 rekening ormas Front Pembela Islam (FPI) dan hasilnya ada dugaan perbuatan melawan hukum. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa hal ini dilakukan untuk mengetahui secara rinci jalur aliran uang yang diduga mengarah ke aktivitas terorisme.

“Jaringan dan keterkaitan FPI dengan radikalisme itu bisa ditelusuri dari dana karena bentuk ideologi apapaun tanpa aliran dana dia tidak akan bisa lakukan penetrasi dan akselerasi dalam suatu negara,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Sabtu 20 Februari 2021.

Ia juga menegaskan bahwa tindakan ini penting karena bisa mendeteksi adanya gerakan untuk mendukung radikalisme dan terorisme. Dengan mengetahui arah aliran uang dalam rekening, maka akan mempermudah aparat penegak hukum dalam menyelidiki dugaan keterlibatan FPI dengan jaringan teroris internasional.

“Gerakan radikal dan ekstrem di setiap wilayah itu berbanding lurus dengan aliran uangnya ini yang sedang dilakukan, saya kira ini langkah tepat,” kata Islah.

Dugaan adanya keterlibatan dengan aktivitas terorisme terlihat dari temuan terbaru yaitu ada aliran dana dari rekening FPI ke seorang WN Inggris bernama Tazneen Miriam Sailar.

Perempuan ini merupakan istri dari seorang anggota teroris bernama Abu Ahmad yang merupakan anggota dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah. Namun Abu Ahmad diketahui sudah tewas ketika bertempur di Suriah pada tahun 2014 lalu.

Melihat hal ini, Polri melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih mendalami kasus ini dan terus berkoordinasi dengan pihak lainnya seperti PPATK. Melalui pelibatan Densus 88, Polri akan fokus kepada adanya dugaan aktivitas terorisme pada aliran dana dalam rekening FPI.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini