Pendiri Apple Ternyata Korban Bullying, Begini Kisahnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa tidak kenal dengan Steve Jobs yang berulang tahun 24 Februari 2020 jika masih hidup. Di balik kesuksesannya, tak banyak yang tahu jika pria yang dikenal dengan temuan Apple Computernya tersebut pernah menjadi korban bullying sewaktu kecil.

Dilansir dari huffpost.com, sebuah biografi resmi dari pendiri Apple tersebut menegaskan bahwa ia sering diganggu di sekolah dasar. Steve sering menjadi bahan olokan lantaran ia menjadi yang paling muda dan paling kecil di kelas. Apalagi ekonomi keluarganya saat itu sedang tidak bagus.

Hal tersebut ia alami saat bersekolah di Sekolah Menengah Crittenden. Sekolah tersebut terletak di daerah yang memang banyak tinggal orang miskin sehingga anak-anak mereka sering mengalami pelecehan maupun perundungan saat bersekolah.

Tak tahan dengan perundungan yang diterimanya, pada suatu hari dia memberi tahu orang tuanya untuk ingin pindah sekolah, atau dia tidak akan pernah bersekolah lagi.

Sebagaimana dilaporkan therichest.com, Clara dan Paul Jobs yang saat itu menjadi orang tua angkat Steve menyadari perjuangan dan kesulitan anaknya. Mereka berdua akhirnya setuju memindahkan Steve ke sekolah baru.

Keluarga itu akhirnya pindah ke Los Altos. Steve pun mulai bersekolah di Cupertino Junior High School, di sana akhirnya Steve terhindar dari perundungan.(Widyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini