Pemimpin ISIS Meninggal Dunia, BNPT dan Polri Waspada Gerakan Teroris

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kabar tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donal Trump. Dirinya meledakan diri menggunakan rompi peledak Bersama ketiga anaknya.

Kabar tersebut langsung disikapi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius. Ia mengatakan, walaupun ada kabar tersebut, kewaspadaan terhadap ancaman ISIS tidak boleh diturunkan, meski pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi telah dinyatakan meninggal dunia.

“Kita tetap tidak boleh underestimate. Kita memperhatikan apa yang akan terjadi setelah itu,” kata Suhardi ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.

Ia mengatakan sekarang ini semua masalah sifatnya global kejadian di Timur Tengah berdampak ke dalam negeri, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia.

Pihaknya masih akan memantau perkembangan situasi di Timur Tengah setelah adanya pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai kematian Baghdadi pada Minggu 27 Oktober 2019.

BNPT juga akan terus bekerjasama dengan kementerian terkait, termasuk perwakilan Indonesia di luar negeri, seperti di perbatasan Suriah dan di Irak. “Kami akan kerja sama, termasuk kami akan kirim tim ke sana untuk menilai situasi terakhir,” katanya.

Tak hanya BNPT, Polri juga meningkatkan kewaspadaan terkait meninggalnya pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakar Al Baghdadi.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menanggapi kemungkinan aksi balas dendam pengikut Abu Bakar al-Baghdadi yang berada di Indonesia. Asep memastikan Densus 88 Antiteror konsisten melakukan penangkapan dan pemantauan terhadap pergerakan kelompok-kelompok teroris yang sudah teridentifikasi.

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini