Pemerintah Janjikan Training Center Sepak Bola, Kantor PSSI Pindah ke IKN

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah berjanji akan membangun training center atau pemusatan latihan sepak bola di Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, PSSI akan memindahkan kantornya dari Jakarta ke IKN.

Presiden Joko Widodo menjanjinkan pemerintah akan membangun training center di IKN dengan luas tanah 30-50 hekatare. Pembangungan ini juga berkaitan dengan Olimpiade 2036 dimana Indonesia berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah. Jika terpilih, IKN menjadi tuan rumah Olimpiade.

Sesuai aturan FIFA, kantor PSSI harus berada di ibu kota negara. Artinya, PSSI harus pindah dari Jakarta ke IKN di Kalimantan.

“Kami tadi sampaikan bahwa kantor harus pindah, karena kantor PSSI harus ada di ibu kota negara. Itu aturan FIFA. Kita harus pindah ke sana agar dekat training center,” ujar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

“Nanti di sana ada kantor. ada lapangan, pusat kebugaran, sport science, kolam renang, lengkap. 30 hektare itu luas, dan kita inginkan bisa pindah ke sana,” katanya.

PSSI ingin membuat training center seperti milik AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, yang fasilitasnya sangat lengkap.

“Nanti kan kita akan menyampaikan soal desain ini ke Pak Presiden. Kita akan datangkan ahli, termasuk ahli dari luar negeri, karena kita ingin seperti yang di Kuala Lumpur punya AFC. Intinya lengkap, seperti yang di UPI di Bandung itu. Presiden ingin tujuh lapangan dan lengkap fasilitasnya, dan kami senang akan itu,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini