Pembelian Chelsea Dituding sebagai Alat untuk Mengancam Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pengacara Roman Abramovich menepis tudingan miring yang menyatakan bahwa kliennya membeli Chelsea atas titah Presiden Rusia, Vladimir Putin – untuk mengancam Barat. Sebagaimana diketahui, dua pria Rusia itu memiliki hubungan yang erat.

Sanggahan tersebut disampaikan pengacara Abramovich, Hugh Tomlison di Pengadilan Tinggi Inggris dalam sidang gugatan pencemaran nama baik terhadap penulis Catherine Belton dalam bukunya “Putin’s People: How the KGB Took Back Russia and then Took on the West’. Tomlison mengatakan untuk tidak menganggap enteng klaim ini.

Inti dari keluhan Abramovich adalah bahwa pembelian Chelsea FC senilai 150 juta Poundsterling tahun 2003 “diarahkan” oleh Presiden Rusia. Tomlinson mengatakan kata-kata dalam buku Belton berarti bahwa Putin telah memerintahkan Abramovich untuk membeli klub tersebut sebagai bagian dari skema untuk merusak Barat dengan merusak elit lokal serta untuk membangun pengaruh Rusia.

“Pembaca biasa dan masuk akal pasti akan keluar dengan pandangan bahwa Roman Abramovich diperintahkan untuk membeli Chelsea … jadi dia digunakan sebagai wajah yang dapat diterima dari rezim yang korup dan berbahaya,” kata Tomlinson, melansir The Guardian.

“Pada tahap apa pun pembaca tidak diberitahu bahwa sebenarnya Abramovich adalah seseorang yang jauh dari Putin dan tidak berpartisipasi dalam banyak dan berbagai skema korup yang dijelaskan. Sebaliknya, dia digambarkan melakukan pembayaran korup,” sambungnya.

Andrew Caldecott QC, bertindak sebagai pengacara Belton dan HarperCollins, berpendapat, argumen Belton tentang pembelian Chelsea FC lebih bernuansa. Buku itu mengutip tiga sumber untuk proposisi bahwa Abramovich membeli klub atas arahan Putin, Sergei Pugchaev, mantan anggota lingkaran dalam presiden, dan dua lainnya.

Namun dia menambahkan bahwa Belton sendiri tidak menarik kesimpulan tegas. “Sekarang ini adalah kasus di mana kami mengatakan posisi penulis dengan jelas membiarkannya terbuka. Tetapi apa pun kebenarannya, pilihan Abramovich atas Chelsea menjadi simbol uang Rusia yang membanjiri Inggris,” kata Caldecott.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini