Pakar : Kaum Radikal itu Hanya Mau Mengacaukan Suasana

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan teroris kasus Bom Bali I, Ali Imron pernah mengatakan bahwa kaum radikal dan teroris memang mendambakan kerusuhan. Doesen Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Pradana Boy menegaskan bahwa kaum radikal memang hanya mau mengacaukan suasana untuk mencapai tujuannya.

“Radikalisme itu tidak ada urusan dengan kemakmuran, orang radikal tidak butuh duit, mereka hanya mau mengacaukan suasana,” kata Pradana Boy, kepada Mata Indonesia News, Selasa 9 Februari 2021.

Maka jalan jihad melalui perang melawan kafir atau yang dianggap berseberangan menjadi cara untuk merealisasikan tujuannya.

Bentuk kekacauan yang dilakukan salah satunya dengan cara pengeboman di lokasi yang dihuni oleh pihak yang disebut sebagai kafir.

Tidak hanya melakukan pengeboman, namun teroris juga tidak segan melakukan kekerasan bahkan pembunuhan kepada masyarakat untuk memperlihatkan eksistensinya. Salah satu wujudnya terlihat pada aksi teror yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sigi, Sulawesi Tengah.

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan bahkan pernah menegaskan bahwa kekacauan yang dibuat oleh teroris memang sengaja untuk menunjukkan eksistensi mereka.

“Ketika sudah kacau mereka akan provokasi masyarakat supaya anti pemerintah dengan dalih pemerintah tidak bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat,” kata Ken Setiawan.

Ia menilai bahwa sel teroris masih aktif dan tidak segan melakukan aksinya sesuai keinginan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini