Ngeri, 1.500 Babi Dimusnahkan karena Terinfeksi Demam Afrika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 1.500 ekor babi dimusnahkan oleh pihak berwenang Korea Selatan, setelah ditemukannya infeksi baru demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) pertama kalinya dalam tahun ini.

Mengutip laporan kantor berita Yonhap, Jumat 9 Oktober 2020, sempat dilaporkan tiga babi mati di peternakan di Provinsi Gangwon pada Kamis 8 Oktober malam.

Setelah diperiksa pihak berwajib, babi itu positif terinfeksi ASF. Meski tidak menyerang manusia, virus ini sangat mematikan bagi ternak babi.

Sebagai tindakan lanjutan, pihak berwenang memusnahkan semua babi yang berada dalam radius 10 kilometer dari peternakan itu.

Sementara data dari seluruh dunia, tercatat sekitar 400 ribu ekor babi telah dimusnahkan sejak kemunculan wabah ASF ini pada akhir 2019 lalu, yang menyerang 14 peternakan.

Yonhap juga menyebutkan bahwa hingga pekan ini belum ditemukan kasus baru demam babi Afrika di peternakan sejak Oktober 2019. Namun, ditemukan 750 kasus pada babi hutan yang berkeliaran di perbatasan dengan Korea Utara.

Pada September, Korea Selatan melarang impor daging babi dari Jerman setelah adanya laporan kasus demam babi Afrika pada babi hutan di wilayah Jerman timur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini