Narasi Positif Tentang Papua Harus Terus Dibangun untuk Lawan KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengerakan Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) bersama kelompok lain yang terafiliasi harus tetap diwaspadai. Menurut Direktur The Indonesia Intellegence Institute Ridlwan Habib, kelompok-kelompok ini masih gencar melakukan propaganda negatif untuk memojokan pemerintah Indonesia dan berupaya untuk memisahkan Papua dari NKRI.

“Untuk itu, diskusi dan upaya membangun narasi positif tentang Papua harus terus berjalan sebagai bentuk kontra opini atas narasi-narasi negatif yang disebar oleh KSTP dan pendukung-pendukungnya,” ujarnya dalam diskusi yang ditayangkan pada Youtube MNC Trijaya, Selasa 29 Juni 2021.

Ridlwan juga menghimbau kepada TNI-Polri agar mewaspadai kelompok-kelompok ini, apalagi saat tanggal 1 Juli 2021. Tanggal tersebut merupakan hari lahir Polri, namun bagi KSTP dan para pendukungnya diklaim sebagai hari kemerdekaan Papua.

“Mereka tentu akan lebih massif bergerak. Ini harus menjadi fokus dari aparat penegak hukum untuk tetap mengawasi dan memantau pergerakan KSTP dan pendukung-pendukungnya,” katanya.

Ia pun mengingatkan kepada segenap masyarakat Papua agar tak terprovokasi dengan hasutan-hasutan dari kelompok yang menginginkan Papua terpisah dari NKRI.

“Untuk masyarakat mari kita tetap dukung Papua sebagai bagian yang tak terpisahkan dari NKRI. Meski Jakarta dan Papua terpisah ribuan kilo meter, kita tetap bersaudara dan satu tanah air,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini