Melihat Sederet Capaian Bidang Kesehatan di Era Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sekadar menilik ke belakang, sebelum Pilpres 2019. Presiden Joko Widodo bersama Kabinet Kerja telah lebih dari 4 tahun menunjukkan kinerjanya. Dan selama kurun waktu pemerintahannya hingga saat ini, berbagai pencapaian pun telah diraih.

Di antaranya, sederet pencapaian dalam bidang kesehatan. Dalam dunia kesehatan, Jokowi berhasil menorehkan rapor baik. Salah satunya penurunan angka kematian ibu melahirkan. Sejak 2015 angka kematian ibu melahirkan ini memperlihatkan tren penurunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kehadiran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan JKN-KIS sendiri hingga saat ini sebanyak 92.244.075 penduduk miskin penerima bantuan iuran (PBI) telah menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari total 203,28 juta jiwa penduduk yang telah menjadi peserta JKN. Tren Cakupan kepesertaan JKN dari tahun 2015 hingga 2018 konsisten meningkat menuju target 95% dari total penduduk Indonesia di tahun 2019.

Kemudian, pencapaian signifikan juga terlihat dari pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan primer. Tidak hanya membangun Puskesmas baru, tetapi juga berupa renovasi atau rehabilitasi. Secara kumulatif dari 2016 hingga 2018 telah mencakup 2.032 Pembangunan Puskesmas Baru, 4.743 Rehab Puskesmas, 39 Pembangunan Public Safety Center (PSC) 1.799 Puskesmas Keliling Roda Empat, 15.888 Kendaraan Roda Dua, 224 Puskesmas Keliling Air, 920 Ambulans, 2.964 Sarana prasarana Puskesmas (misalnya Instalasi pengolahan air limbah (IPAL), genset, sarana air bersih, dan lain-lain.

Kemudian, pembangunan fisik fasilitas pelayanan rujukan di antaranya adalah 20 RS rujukan Provinsi, 110 RS rujukan Regional, 4 Rujukan Nasional, 413 RSUD lainnya dan 39 RS Pratama. Secara akumulatif sejak tahun 2015 hingga 2018 sebanyak 4.769 Puskesmas dari 9.825 total Puskesmas telah terakreditasi, dan 1.606 Rumah Sakit dari jumlah total 2.776 Rumah Sakit telah terakreditasi. Selain itu, ditunjang pula oleh pembangunan 112 Instalasi Farmasi serta jaminan penyediaan obat di 9.740 Puskesmas di seluruh Indonesia.

Dalam upaya pemerataan kebutuhan tenaga kesehatan, pemerintahan Jokowi juga melakukan terobosan dengan membuat program Tim Nusantara Sehat. Tim ini terdiri atas anak-anak muda yang mau mengabdi dan melayani masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Tak hanya dokter, tetapi juga tenaga kesehatan lainnya.

Hingga September 2018, melalui program Nusantara Sehat ini sudah banyak tenaga kesehatan yang ditempatkan di berbagai daerah, baik secara tim maupun individu. Sebanyak 5.984 tenaga kesehatan yang tersebar di 1.612 Puskesmas Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan di 361 Kabupaten/Kota di 29 Provinsi.

Selain itu, Kemenkes di era pemerintahan Jokowi juga telah memberikan beasiswa pada 3.601 Dokter untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis. Sejak tahun 2016 hingga saat ini, Kemenkes telah menempatkan sebanyak 1.687 orang Calon Dokter Spesialis (Residen) dan peserta program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) sebanyak 1.821 orang yang tersebar di 631 Rumah Sakit Kabupaten/Kota.

(Berbagai sumber)

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini