Mahasiswa Diajak untuk Jadi Wirausaha Manfaatkan Ekonomi Digital

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mahasiswa diajak untuk menjadi wirausaha. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ada potensi ekonomi digital Rp 5.400 triliun yang bisa dimanfaatkan.

“Potensi ekonomi digital tersebut harus bisa dimanfaatkan para wirausaha mapan baru dari kalangan kampus (mahasiswa) berbasis anak muda inovatif dan berpendidikan tinggi,” katanya.

Jangan sampai kata dia, potensi tersebut dikuasai asing. Pasalnya, saat ini, sekitar 50 persen produk yang ada di e-commerce merupakan barang impor. Para wirausaha muda saat ini, selain harus mampu menguasai pasar dalam negeri, juga harus kompetitif di pasar global.

Menteri Teten juga mengajak wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi. Ia mengingatkan kedepannya produk UMKM harus berbasis inovasi, kreativitas dan teknologi.

“Dan itu harus disiapkan oleh kita semua, termasuk dari lembaga kampus,” katanya.

Oleh karena itu, Menteri Teten berharap perguruan tinggi termasuk UMP harus kuat dalam mengembangkan inkubator bisnis di lingkungan kampus. Misalnya dengan memilih beberapa produk unggulan untuk dikembangkan untuk meningkatkan saya saing.

“Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup,” katanya.

Menteri Teten juga menyebutkan, ada 1,7 juta sarjana lulus setiap tahunnya, tetapi jumlah itu tentu tidak akan mampu terserap semuanya dalam dunia kerja. Berdasarkan penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021 menunjukkan bahwa 72 persen generasi Z dan milenial bercita-cita menjadi wirausaha.

“Universitas saat ini harus mengubah pola pikir melalui kurikulumnya dalam mencetak sarjana, untuk menjadi wirausaha berpendidikan yang berdaya saing dan inovatif dengan menciptakan lapangan kerja, bukan lagi pencari kerja,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini