Lokasi Ini Jadi Calon Terkuat Ibu Kota Baru Negara Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Tercatat ada tiga lokasi yang direkomendasikan pemerintah untuk dijadikan lokasi ibu kota baru negara Indonesia. Ketiga lokasi tersebut adalah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Dari ketiga lokasi tersebut, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah menjadi calon terkuat lokasi ibu kota baru Indonesia. Sedangkan Sulawesi Barat yang sebelumnya masuk menjadi kandidat dianggap gagal lantaran daerahnya masih dilalui oleh ring of fire atau cincin api.

“Kalimantan yang paling dimungkinkan,” kata mantan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono dalam diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.

Kalimantan Tengah sendiri unggul dari sisi ketersediaan lahan dan fakta historis, di mana Presiden Soekarno sempat menunjuk kota Palangka Raya sebagai ibu kota masa depan Indonesia. Sementara Kalimantan Timur unggul dari sisi dukungan infrastruktur yang lebih memadai dan juga lahan.

“Yang paling kuat Kalimantan Timur walaupun Soekarno dulu bilang di Kalimantan Tengah karena mereka infrastrukturnya sudah bagus. Sudah ada dua bandara, pelabuhan dan jalan yang bagus,” katanya.

Dari sisi lingkungan, dosen IPDN tersebut mengatakan tak menjadi persoalan. Keseimbangan lingkungan bisa dilakukan dengan mengganti jumlah hutan yang dipakai dengan membangun hutan lainnya di daerah lain.

“Lingkungan itu istilahnya kita bisa tebang satu pohon, kita tanam sepuluh di tempat lain. Itu bisa diatur,” katanya.

Adapun jumlah lahan yang dibutuhkan membangun sebuah ibu kota baru ditaksir sekitar 40.000-60.000 Ha. Jumlah lahan yang dibutuhkan itu dianggap sanggup dipenuhi oleh Kalimantan.

“Daru peta bencana, Kalimantan daerah yang sangat tidak rawan gempa bumi. Belum lagi dari segi politik juga lebih aman,” katanya.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini