MINEWS, JAKARTA-Dua terduga teroris pemilik bom pipa yang ditemukan di toko handphone bernama Wanky Cell di Jalan Muchtar Tabrabi, Bekasi Barat, Jawa Barat dibekuk oleh tim Densus 88 Antiteror.
“Keduanya berasal dari kelompok JAD Bekasi yang bekerjasama dengan jaringan Lampung,†ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen, Dedi Prasetyo, Kamis 9 Mei 2019.
Menurutnya ini jaringannya berbeda tapi memiliki koneksi yang sangat kuat dengan kelompok JAD Indonesia. Salah satu tersangka merupakan pimpinan JAD Bekasi berinisial EY. Derajatnya pun lebih tinggi dibandingkan pimpinan JAD Lampung yakni SL.
“Rekam jejak yang bersangkutan berbeda dengan SL. Kalau SL ikut rapat, mendesain aksi terorisme. Dari hasil pertemuan dengan Aman Abdurahman terjadilah bom Thamrin. Kemudian kerusuhan di Mako Brimob. Dia akan melakukan amaliah dengan sasaran anggota kepolisian,” katanya.
Sedangkan EY hanya berkecimpung di areal Bekasi saja. Yang bersangkutan punya peran vital di JAD Jakarta dan sekitarnya. Karena dia juga sebagai penyandang dana. EY ditangkap pada Rabu 18 Mei 2019 pukul 13.48 WIB di SPBU Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sementara satu terduga teroris lagi berinisial YM alias Kausar. Dia diamankan di hari yang sama namun pada lokasi berbeda yakni kontrakan kawasan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi.
“EY berhasil merekrut YM alias Kausar anak muda 18 tahun baru lulus sekolah tahun kemarin. Dia memiliki catatan olahraga tingkat nasional. Menjuarai karate tingkat nasional di Bali,” katanya.
Mentor rakit bom
Teroris berinisial EY juga menjadi mentor dan mengajarkan pimpinan JAD Lampung yakni SL dan anggotanya merakit bom. “EY ini yang melatih, mentor tersangka SL, S, dan T merakit bom,” ujarnya.
Menurut Dedi, kualitas bom buatan EY lebih baik dibandingkan para muridnya. Dua bom pipa yang ditemukan di Bekasi saja daya ledaknya sebesar puluhan bom pipa milik teroris Sibolga.
“Ini high explosif. Kalau di Sibolga low explosif. Jumlahnya banyak tapi kecil, tapi kalau ini sedikit tapi daya ledaknya seluruh bom di Sibolga. Ini kalau di kelompok radikal dikenal bahannya mother of satan,” katanya.