MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah lebih dari 600 ribu ton minyak goreng melalui Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0
Kementerian Perindustrian membangun membangun Simirah 2.0 yang meliputi produsen CPO, produsen minyak goreng sawit, distributor, pengecer, sampai proses transaksi kepada konsumen.
Sistem itu juga menjadi salah satu langkah ketelusuran (traceability) dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri sebagai prasyarat untuk ekspor.
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian, Emil Satria, Selasa 2 Agustus 2022 mengatakan minyak goreng itu disalurkan oleh 47 produsen Crude Palm Oil (CPO) dan 77 produsen minyak goreng ke masyarakat.
Menurut Emil, sudah hampir semua pelaku usaha yang terdaftar pada Simirah 2.0 menyalurkan minyak goreng curah yang diproduksi.
Program Simirah 2.0 digulirkan dengan tujuan mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng guna menjamin ketersediaan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau.