Komjen Listyo Jadi Calon Kapolri, MUI: Tegakkan Prinsip Equality Before the Law

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut memberi masukan, usai nama Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Wasekjen Bidang Hukum dan HAM MUI Ikhsan Abdullah menitipkan pesan, agar Listyo bekerja keras dan menguatkan harmoni antara masyarakat dengan pemerintah, bila nantinya terpilih sebagai Kapolri.

“Banyak persoalan yang perlu menjadi fokus utama Kapolri baru, salah satunya menguatkan harmoni hubungan pemerintah, khususnya Polri dengan umat Islam dan ulama,” kata Ikhsan di Jakarta, Jumat 15 Januari 2021.

Kemudian, Ikhsan juga berpesan, agar Kapolri selanjutnya, bisa menuntaskan semua masalah penegakan hukum, dan yang terkait dengan HAM secara tuntas.

“Menjamin keamanan dan ketentraman masyarakat serta menegakkan prinsip equality before the law dalam penegakkan hukum,” ujar Ikhsan.

Ia juga meminta Listyo Sigit serius membangun kepercayaan publik dengan menegakkan hukum yang adil.

“Membangun kepercayaan masyarakat dalam penegakan hukum, yang berkeadilan dan berkepastian,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini