MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya, setelah ia tersandung skandal sistem tunjangan anak yang gagal dan merugikan banyak orang.
Rutte mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat 15 Januari 2021. Padahal, dua bulan ke depan, Belanda akan kembali menggelar pemilihan Perdana Menteri baru.
“Kami sepikiran bahwa jika seluruh sistem gagal, hanya tanggung jawab bersama yang dapat dipikul. Dan itu mengarah pada kesimpulan bahwa saya baru saja menawarkan pengunduran diri seluruh kabinet kepada Raja,” kata Rutte, seperti dikutip dari AFP.
Menurut laporan media Belanda, sistem pengelolaan anggaran tunjangan anak yang berlaku selama ini telah gagal. Membuat ribuan orang tua harus mengeluarkan uang kembali dalam jumlah besar. Implikasinya, banyak keluarga yang menjadi tambah kesulitan di masa pandemi Covid-19 ini.
Mayoritas orang tua yang terdampak merupakan warga imigran. Sebagian dari mereka pun kini diselidiki aparat setempat.
Rutte sudah menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda sejak 2010. Rencananya, ia akan maju kembali pada pemilihan 17 Maret 2021 mendatang.
Meski sudah mengundurkan diri, Rutte berpesan kepada semua kabinetnya, agar tetap menjalankan semua program besar terkait pemulihan nasional akibat pandemi Covid-19.
“Perjuangan kami melawan virus corona terus berlanjut,” ujar Rutte.