MATA INDONESIA, MOSKOW – Kepala Gereja Ortodoks Rusia mengimbau warga untuk memberi dukungan kepada pemerintah. Imbauan tersebut hadir ketika Moskow menginvasi negara tetangganya, Ukraina.
Patriark Kirill membuat pernyataan untuk membela tindakan Moskow di Ukraina dan memandang perang sebagai benteng melawan budaya liberal Barat yang ia anggap dekadensi atau kemerosotan.
“Biarkan Tuhan membantu kita bersatu selama masa sulit ini untuk Tanah Air kita, termasuk di sekitar pihak berwenang,” kata Kirill mengatakan pada sebuah khotbah di Moskow, melansir Reuters, Senin, 11 April 2022.
“Semoga pihak berwenang dipenuhi dengan tanggung jawab atas rakyatnya, kerendahan hati dan kesiapan untuk melayani mereka bahkan jika itu mengorbankan nyawa mereka,” tambah Kirill yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin.
Dukungan pemuka agama berusia 75 tahun itu untuk kampanye militer Rusia membuat marah beberapa orang di dalam Gereja Ortodoks di dalam negeri maupun di gereja-gereja di luar negeri yang terkait dengan Patriarkat Moskow.
“Begitu penduduk bersatu di sekitar pihak berwenang, akan ada solidaritas sejati dan kemampuan untuk mengusir musuh baik eksternal maupun internal…” tuntasnya.
Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Presiden Putin sebagai operasi khusus untuk demiliterisasi tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras. Sementara negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.