Kasus Covid19 Tetap Tinggi Akibat Rasa Kedaruratan Sipil Hilang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih tingginya kasus Covid19 di Indonesia sekarang karena sense of emergency masyarakat sudah hilang. Maka perlu penegakkan hukum untuk menghentikan penularan penyakit saluran pernafasan tersebut.

“Akibatnya masyarakat tidak takut lagi dan tidak peduli dengan Covid19, padahal pemerintah sudah mengambil jalan tengah yaitu memberi kesempatan beraktivitas meski pandemi masih berlangung,” ujar epidemiolog Universitas Andalas, Padang, Defriman Djafri, Senin 8 Februari 2021.

Defriman mengungkapkan pemerintah perlu menyosialisikan secara masif cara, strategi atau upaya agar masyarakat aman beraktivitas di tengah Pandemi Covid19 ini.

Hal yang diperlukan menurutnya adalah tegaknya protokol kesehatan yang konsekuensinya menggunakan penegakkan hukum yang tegas.

Selain itu, pembatasan pergerakan manusia tetap harus diperketat sehingga virus SARS-Cov-2 berhasil dihentikan dari berkembang biak.

Saat ini, angka orang yang terkonfirmasi positif di Indonesia sudah mencapai 1.166.079 jiwa.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini