Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Presiden Joko Widodo Minta Masukan Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Jokowi ingin semua pihak termasuk masyarakat ikut ambil bagian dalam peningkatan pelayanan publik di masa mendatang.

“Masyarakat harus lebih aktif dalam menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi, dan pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” kata Jokowi, Senin 8 Februari 2021.

Meski sudah mencapai banyak hal dalam urusan perbaikan pelayanan publik. Namun ia menilai bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki.

Ia juga menekankan bahwa pelayanan publik selama ini terjebak pada prosedur administratif. Menurutnya perlu ada ikhtiar berkelanjutan untuk membenahi hal tersebut.

“Kita juga punya kerja besar untuk mengubah model pelayanan birokrasi yang selama ini kaku terjebak pada hal yang sifatnya prosedural, bersifat administrative, dan menjadi pelayanan publik yang menekankan pada kecepatan, inovatif berorientasi pada hasil,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Ombudsman RI dalam mengawasi pelayanan publik. Ia juga meminta Ombudsman terus berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan pemerintah.

“Apa yang telah dilakukan Ombudsman selama ini telah membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik di negara kita,” kata Jokowi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini