MATA INDONESIA, MOSKOW – Kremlin menegaskan bahwa lamanya operasi militer Rusia di Ukraina tergantung pada bagaimana kemajuan dan tujuannya. Serangan itu idealnya harus membersihkan negara dari “Nazi” dan “menetralkan” potensi militer Kiev.
Dalam panggilan konferensi dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa serangan ke Ukraina akan berakhir bila tujuan sudah tercapai.
“(Operasi militer khusus) memiliki tujuan dan harus tercapai,” kata Dmitry Peskov, melansir Russia Today, Jumat, 25 Februari 2022.
Serangan tersebut merupakan eskalasi yang mengejutkan setelah berbulan-bulan ketegangan dan kekhawatiran yang membara atas niat invasi Rusia terhadap tetangganya, Ukraina.
Serangan hari Kamis terjadi beberapa hari setelah Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah yang merdeka dan memerintahkan pasukan Rusia ke wilayah itu dalam misi penjaga perdamaian, sebuah klaim yang dianggap omong kosong.
Para ahli dan pejabat mengira ini bisa menjadi awal dari invasi yang lebih luas ke wilayah Donbass di timur Ukraina. Akan tetapi, serangan hari Kamis lebih besar dan datang lebih cepat, daripada yang dikhawatirkan banyak orang.
Presiden Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina, sejumlah ledakan pun mengguncang kota-kota besar di Ukraina.
Para ahli percaya tujuan Moskow dalam aksi militer ini adalah untuk memaksa perubahan dalam kepemimpinan politik Ukraina dan untuk memasang rezim pro-Rusia di Kiev.
“Berdasarkan pidato Putin dan gelombang serangan awal, jelas bahwa kita berada dalam skenario ‘parah’, di mana Rusia melancarkan serangan besar di seluruh Ukraina dan bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Kiev melalui cara militer,” kata Henry Rome.
“Meskipun Putin mengklaim sebaliknya, kemungkinan ini akan mencakup pendudukan beberapa wilayah oleh pasukan Rusia,” sambung Henry, direktur penelitian makro global di Eurasia Group, mengatakan dalam sebuah catatan.
Serangan Rusia juga mengguncang pasar keuangan global, menyebabkan saham berjangka Amerika Serikat (AS) jatuh dan harga minyak global melonjak. Pasar Eropa jatuh pada pembukaan Kamis karena konflik militer telah pecah.
