Kaget Duit Kemensos Banyak, Risma Mau Bikin Sistem Pengaman Super Ketat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji akan membuat sistem pengaman keuangan kementeriannya tidak bisa diganggu dari luar termasuk dirinya, karena anggaran di kementerian itu sangat banyak. Untuk data saja sampai Rp 1,3 triliun.

Dia bahkan sudah mengkomunikasikannya kepada Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial (Kemensos) agar berhati-hati mengelola uang sebesar itu. Jika bisa dihemat akan dialihkan membantu masyarakat.

“Ini butuh kehati-hatian mengelola uang itu. Ini bukan duit ku, sementara masyarakat mengumpulkan duit itu dengan keringat. Aku harus hati-hati sekali. Itu kan dari pajaknya rakyat,” ujar Risma saat berbincang dengan wartawan Surabaya yang dikutip Sabtu 26 Desember 2020.

Kondisi itu yang membuatnya akan membuat sistem supaya anggaran itu sulit diganggu siapa saja termasuk dirinya.

Maka, Risma berpikir perlu sistem elektronik untuk membuat anggaran tersebut tidak bisa diganggu dari luar.

Apalagi, Risma menyebut kementerian yang dipimpinnya sebagai lembaga untuk menangani orang-orang yang kesulitan dan sedih sehingga secara psikologis menjadi tugas yang berat untuknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini