Jumat, Rupiah akan Melemah Tipis di Tengah Dilema Damai Dagang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diramalkan bakal melemah tipis pada perdagangan Jumat 30 Agustus 2019.
Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim memprediksikan mata uang Garuda akan kembali melemah tipis dengan range di level Rp 14.230 hingga Rp 14.290 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagai perbandingan, Rupiah pada akhir perdagangan Kamis terapresiasi ke posisi Rp 14.238 per dolar AS atau menguat 0,12 persen.

Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah di Jumat ini akan dibayangi oleh sejumlah sentimen dari eksternal maupun internal antara lain sebagai berikut.

Pertama, belum ada kepastian soal pertemuan antara AS dan China. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pejabat perdagangan AS mengharapkan negosiator China untuk mengunjungi Washington, untuk pembicaraan perdagangan.

“Akan tetapi dia menolak untuk mengkonfirmasi apakah pertemuan yang sebelumnya direncanakan pada bulan September masih akan berlangsung,” ujar dia pada Kamis sore ini.

Kedua, kekhawatiran resesi saat ini kembali reda, pasar yang mendominasi adalah kurva imbal hasil Treasury AS yang terbalik, di mana imbal hasil jangka panjang lebih rendah daripada yang bertanggal pendek, biasanya dianggap sebagai tanda resesi di masa depan.
Ketiga, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menskors parlemen selama 5 minggu. Langkah ini sudah mendapatkan restu dari Ratu Elizabeth.

“Langkah Johnson ini dipandang sebagai taktik untuk mencegah para anggota parlemen Inggris yang berambisi untuk membatasi perdebatan soal opsi perceraian Inggris dengan Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (No-Deal Brexit) sebelum batas waktu Brexit 31 Oktober,” kata Ibrahim.

Sementara dari dalam negeri, sentimen bagi rupiah datang dari tindakan BI yang terus melakukan intervensi melalui perdagangan di valas dan obligasi di pasar DNDF.

Pemerintah lewat Menteri Keuangan terus memberikan informasi positif untuk ekonomi dalam negeri yang sejatinya memang cukup bagus dibandingkan ekonomi negara lain.

“Kolaborasi antara BI dan pemerintah berhasil menstabilkan mata uang rupiah sehingga mata uang garuda masih dalam pengawasan yang ketat,” ujar Ibrahim.

Berita Terbaru

Ketua Generasi Garuda Sakti Papua Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Membangun Papua

Papua - Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Papua terusmendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Absalom Kreway Yarisetouw, Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Merauke, Papua Selatan, beberapa waktu lalu adalah bukti nyata keseriusan Pemerintah dalam memajukanwilayah Papua. Presiden Prabowo Subianto memilih Merauke sebagai lokasi kunjungan pertamasebagai presiden untuk menegaskan komitmennya terhadap ketahanan panganIndonesia. Di Merauke, Pemerintah tengah mengembangkan kawasan tersebutmenjadi pusat lumbung pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhanpangan di Papua serta daerah lainnya. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga meninjau langsung proses tanam dan panen padi, serta memantaupengembangan program swasembada pangan nasional yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. Absalom Kreway Yarisetouw mengungkapkan, kunjungan tersebut menunjukkankomitmen Presiden Prabowo dalam memperhatikan sektor pertanian di Papua. "Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Presiden Prabowo yang langsungterjun ke lapangan untuk bertemu dengan petani di Merauke. Selain itu, pemilihanMerauke sebagai pusat lumbung pangan adalah langkah strategis yang dapatmembawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatPapua," ujar Absalom. Lebih lanjut,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini