MATA INDONESIA, JAKARTA-Tentara Nasional Indonesia (TNI) setiap tahunnya terus meningkatkan kekuatan pertahanan dengan menambah alutsista dan senjata-senjata canggih.
Hal itu ditandai dengan Indonesia menjadi salah satu negara terkuat di Asia Tenggara yang memiliki senjata yang tak kalah canggih dengan negara-negara lain.
Bahkan Indonesia punya senjata buatan sendiri, yang diekspor ke negara lain seperti Singapura dan Thailand. PT Pindad yang membuat senjata canggih Indonesia yang dikirim ke luar negeri.
PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tipe A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur granat dan pelindung tubuh (personal body protection).
Nah, berikut senjata-senjata canggih milik Indonesia yang siap diturunkan jika musuh mulai menyerang ke tanah air
- Raytheon AGM-65K2
Raytheon AGM-65K2 adalah salah satu rudal andalan Indonesia yang dipasang pada pesawat tempur F-16. Rudal ini memiliki diameter 300 mm dan panjang 2,49 meter.
Jika digunakan dalam keadaan baik, rudal Raytheon bisa menempuh jarak tembak hingga 24 kilometer. Raytheon sendiri memiliki kecepatan hingga 1.100 km per jam. Jadi bisa dibayangkan betapa cepatnya rudal ini bergerak sebelum akhirnya mengenai sasaran.
Raytheon AGM-65K2 diproduksi oleh Amerika dan telah digunakan oleh 30 negara di dunia. Hingga sekarang produksi rudal ini sudah mencapai 70.000 unit sejak pertama kali dibuat di tahun 1972. Rudal ini menjadi senjata andalan Indonesia yang dioperasikan oleh Skadron Udara bersama 10 unit F-16 serta 24 F-16 C/D.
- RBS-15 MK3
Ini adalah salah satu rudal multi platform yang sangat hebat hingga saat ini. Rudal ini bisa dipasang di truk, pesawat tempur hingga kepal perang.
Untuk RBS-15 MK3 ini Indonesia memasangnya pada Kapal Cepat Rudal atau KCR dengan nama Klewang. Hingga saat ini Indonesia telah memiliki 4 unit peluncur rudal RBS-15 MK3 yang bisa membuat negara tetangga ketar-ketir.
Rudal RBS-15 MK3 memiliki panjang hingga 4,35 meter dengan wingspan 1,4 meter. Berat satu rudal bisa mencapai 800 kg dan jarak tempuhnya 200 kilometer. Kecepatan rudal ini lumayan tinggi hingga akan mengenai sasaran dalam jangka waktu yang sangat singkat.
RBS-15 MK3 adalah rudal hebat milik Jerman yang nyaris dipakai oleh banyak negara di Eropa seperti Swedia dan Polandia.
- Meriam Caesar 155
Meriam CAESAR (CAmion Equip d’un System d’ARtillerie) diproduksi oleh Nexter System di Perancis. Meriam ini memiliki senjata 155 mm / 52-Perancis, dan dipasang pada sasis truk 6X6. Dibutuhkan 3 sampai 5 orang untuk mengoperasikan senjata ini.
Meriam Caesar 155 memiliki jarak tembak sekitar 42 km menggunakan Extended Range, Full Bore (ERFB) shell, dan lebih dari 50 km menggunakan roket berbantuan roket. Sistem ini terintegrasi dengan sistem yang sepenuhnya terkomputerisasi dan kontrol otomatis.
- Roket ASTROS
ASTROS (Artilery Saturation Rocket System) termasuk roket multipel yang diproduksi perusahaan Avibras di Brasil. Roket ASTROS desain modular dan memiliki roket dengan kaliber mulai dari 127 mm hingga 300 mm. Senjata ini diletakkan pada Tectran VBT-2028 66 untuk meningkatkan mobilitas.
Roket ASTROS juga meningkatkan kemampuannya dengan membuat senjata terbaru, Astros 2020 (Mk6). Jarak tembakannya mencapai 300 kilometer. Astros 2020 juga akan dilengkapi dengan roket GPS 180 mm yang disebut SS-AV-40 dengan jangkauan 40 km, dan roket SS-150 yang baru dikembangkan dengan jangkauan maksimum 150 km.
- Meriam GS M109
TNI AD juga membeli meriam GS M109 dari Belgia. Senjata ini berjenis Self Tracked Propelled Howitzer. Pasukan bisa lebih leluasa menentukan tata letak pengaturan ruang M109. Mesinnya ada di sebelah kanan, dan ruang pengemudi di sebelah kiri. Pengemudi dilengkapi dengan tiga unit periskop, untuk membantu memantau kondisi malam hari.
GS M109 dipersenjatai Browing M2HB kaliber 12,7 mm sampai peluncur granat. Dari aspek fire power, M109 mengadopsi jenis L/39 Howitzer M185 kaliber 155 mm. Jarak tembak konvensionalnya mencapai 18 km. Kalau menggunakan RAP (Rocket Assisted Projectile), jarak tembak proyektilnya mencapai 30 km.
- Tank Harimau dengan Roket R-Han 122B
PT Pindad memproduksi tank medium dan roket R-Han 122B. Semua kendaraan dan senjata tempur dibuat oleh PT Pindad.
Tank medium Harimau buatan PT Pindad memiliki meriam 105 milimeter dan senapan mesin Kaliber 7,62 milimeter dengan bobot 30-35 ton. Selain itu, tank ini dilengkapi dengan BMS ((Battlefield Managemant System) yang terintegrasi penuh untuk mendukung situasi tempur moderen.
Tank Harimau memiliki kecepatan 70 kilometer per jam di jalan raya dan dilengkapi dengan sistem proteksi 4569 Level 5 untuk standar NATO.
- Skyshield Gun Missile 35 mm MK-2.
Alutsista buatan Oerlikon Contraves Rheinmetall, Swiss ini merupakan perisai pertahanan udara jarak pendek milik TNI AU yang sangat canggih dan modern. Senjata ini mempunyai jangkauan peluru sejauh 4.000 meter dengan kecepatan 1000 peluru per menit. Jarak kecepatan amunisi rata-rata 1.050 meter per detik, sedangkan maksimal magazen sebanyak 252 butir.
Alutsista yang dioperasikan di Denhanud 471 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ini terdiri dari dua unit meriam revolver kaliber 35mm, satu sistem sensor pengendali/radar, dan pos komando secara terpisah.
Sistem ini juga dilengkapi dengan amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur menjadi 202 butir dan membentuk perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) setelah empat detik ditembakkan, sehingga kemungkinan target lolos dari peluru ini hanya 10 persen.