Ini Dia Tiga Falsafah Jawa yang Dipegang Kuat Jokowi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi swasta nasional, Presiden Jokowi mengungkapkan tiga filosofi Jawa yang dia pegang selama ini.

Ketiganya adalah Lamun Sira Sekti, Ojo Mateni. “Ini artinya meskipun kamu sakti, kamu kuat, jangan suka menjatuhkan,” ujarnya seperti dikutip Sabtu 25 Mei 2019.

Filosofi kedua adalah Lamun Sira Banter, Ojo Ndhisiki. Artinya meskipun kamu cepat jangan suka mendahului.

Sedangkan filosofi ketiga adalah Lamun Sira Pinter, Ojo Minteri. Artinya meskipun kamu pandai jangan sok pintar.

Video wawancara tersebut diunggah oleh Bayu Wicaksono melalui akun twitternya @ b4yu, Sabtu 25 Mei 2019.

Meski lahir di era modern, Jokowi memang dikenal masih kuat memegang adat Jawa. Seperti dalam menjaga kesehatan, dia lebih senang mengonsumsi temulawak dan jahe secara rutin seperti dilakukan leluhur orang Jawa.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini