MINEWS,JAKARTA – Anggota Polda Metro Jaya berhasil menangkap tujuh orang dari Kelompok Anarko yang akan menyusup ke unjuk rasa buruh di DPR saat Presiden Jokowi menyampaikan tiga pidato di Komplek DPR Senayan, Jum’at 16 Agustus 2019.
Ketujuhnya yang datang dari berbagai daerah itu saat ini sedang diinterogasi penyidik Subdit Reserse Mobil Polda Metro Jaya.
“Ada dari Depok dan daerah lain. Jadi nggak jelas, maka diamankan,” ujar penyidik Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Subdit Jatanras) Polda Metro Jaya Iptu Darsono, di Jakarta.
Ketujuh orang itu, akan menyusup dalam unjuk rasa Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 20013 tentang Ketenagakerjaan. Darsono memastikan ketujuh orang yang ditangkap bukan dari serikat buruh.
Unjuk rasa buruh sendiri tetap berlangsung dan diminta pindah dari dengan Gerbang Kompleks DPR/MPR ke Jalan Gerbang Pemuda.
Namun, aksi pengamanan tersebut diwarnai intimidasi dari aparat kepolisian terhadap sejumlah wartawan yang memantau aktivitas di kawasan Senayan tersebut.
Mereka dipaksa menghapus hasil rekaman aksi mengamankan Kelompok Anarko dari penyusupan ke aksi buruh Gebrak.
Intimidasi itu dialami jurnalis viva.co.id, Bisnis Indonesia, Jawa Pos serta wartawan inews.
Sementara Kelompok Anarko adalah pengusung aliran yang meyakini setiap negara melakukan penindasan sehingga harus dihancurkan.
Pada umumnya, mereka akan melakukan tindakan anarkis dalam setiap aksinya atau mempengaruhi orang lain untuk bertindak anarki.
Krisantus de Rosari Bansasi/Nefan Kristiono