Fotonya di Warung Tahu Pong Viral, Ini Kuliner Kesukaan Orang Terkaya di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Karena dinobatkan sebagai orang terkaya di republik ini, maka ketika Michael Bambang Hartono makan tahu pong di warung sederhana pinggir jalan jagad medsos pun gempar.

Padahal, pemilik akun twitter @ayudh69 menyatakan Bambang memang langganan setia warung yang beralamat di Jalan Pringgading Semarang tersebut. Akun itu memang mengunggah gambar Bambang sedang makan tahu pong dengan nikmat dengan komentar yang menyindir orang sok kaya dan mementingkan hidup glamour.

“Yang sok kaya mentingin gengsi, yang kaya beneran mah lebih mentingin rasa,” begitu tulis @ayudh69.

Lelaki kelahiran Kudus 2 Oktober 1939 itu bukan sedang melakukan pencitraan, sebab begitulah gaya hidupnya. Mematahkan asumsi bahwa orang terkaya di Indonesia pasti mementingkan barang-barang branded, makanan super mahal dan aktivitas lain yang harus berkategori kelas premium.

Dalam perbincangannya dengan sebuah media nasional, Bambang memang mengaku menggemari kulineran pinggir jalan.

Bos Djarum sekaligus pemilik Bank BCA tersebut mengaku bahwa makanan favoritnya saat pagi hari adalah jajanan tradisional Jawa yang disebut lentog. Itu semacam lontong sayur yang disajikan beralaskan daun pisang. Satu porsinya terdiri dari irisan lontong, tahu, tempe dan sayur nangka.

Saat menyantapnya, Michael Bambang Hartono sangat suka ditambahi sambal hingga rasanya sangat pedas.

“Saya kalau makan lentog, minimal cabe sepuluh,” begitu Bambang menjelaskan.

Selain lentog, makanan kegemarannya yang lain juga tidak jauh dari jalanan. Dia mengaku suka menyantap sate atau sop kambing pinggir jalan.

Begitulah memiliki uang triliunan rupiah tidak harus diiringi dengan gaya hidup yang glamour dan bermewah-mewahan dengan membeli barang dengan harga yang tidak rasional mahalnya.

 

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini