Dibungkus Plastik, Pasien Meninggal di Semarang Dipastikan Bukan Karena Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – RSUP dr Kariadi Semarang dan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menegaskan pasien meninggal di rumah sakit itu bukan terinfeksi virus corona COVID-19.

Tim medis RSUP dr Kariadi, Fathur Nurkholis, mengatakan lelaki 37 tahun tersebut mengidap infeksi berat di paru-paru dan saluran pernapasan.

“Meninggal karena paru-paru mengalami kerusakan, bukan virus corona,” kata Fathur, Rabu 26 Februari 2020.

Menurut Fathur, infeksi paru-paru dapat disebabkan virus, bakteri, jamur, atau makhluk hidup lainnya.

Seorang pengidap bronkopnuemonia akan mengalami peradangan di saluran pernafasan, sehingga terjadi gangguan pernapasan tak bisa menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, juga memastikan hal yang sama meski jenazah pasien itu dibungkus menggunakan plastik berlapis.

Muhadjir mengatakan, setelah mendapat kabar dugaan pasien meninggal itu, ia langsung melakukan pengecekan ke pihak rumah sakit tersebut.

Jenazah korban dibungkus plastik hanya prosedur dari penyakit yang diderita. Tapi, sekali lagi ia menekankan, bukan karena corona.

Ia memastikan, setiap hal menyangkut virus corona akan dibahas dan dibuka ke publik. Karena yang terjadi di RS Kariadi negatif corona, maka pemerintah tidak membahasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini