MATA INDONESIA, JAKARTA-Keberadaan virus corona tidak semua negara menganggapnya sebuah musibah. Namun, di India, virus mematikan ini malah disembah sebagai dewi.
Hal itu dilaporkab oleh sebuah media di India, dimana para pemuja ini melakukan persembahan kepada sesembahan baru itu yang disebut “Corona Mai”.
Para perempuan di beberapa desa di negara bagian Uttar Pradesh mulai menyembah Corona Mai, sebagaimana dilaporkan kantor berita India, IANS pada Senin 8 Juni 2020.
Para perempuan menggali sebuah lubang di tanah dan mengisinya dengan air dan mempersembahkan sembilan biji cengkeh dan sembilan laddos atau manisan khas India, kepada dewi mereka.
Desa-desa yang menyembah virus corona itu yakni Tumkuhiraj, Kasia, Hata, Captanganj dan Khadda tehsil di distrik Kushinagar. Demikian dilansir dari Alarabiya, Kamis 11 Juni 2020.
Para perempuan lainnya sejak saat itu bergabung dalam kegiatan tersebut dan mulai berdoa kepada Corona Mai demi keselamatan hidup.
Saluran berita India, CNN-News18 mencatat, sejumlah besar perempuan di lokasi lain juga berkumpul pada Jumat lalu untuk menyembah dewi virus corona.
Para perempuan juga meninggalkan persembahan dan menyanyikan lagu untuk menenangkan sang dewi.
“Kami telah berlindung di bawah dewi virus corona. Dia akan ditenangkan dengan ibadah. Para dokter gagal merawat pasien dan para ilmuwan juga gagal mengembangkan vaksin untuk menyembuhkan virus corona. Kami telah menyembah dewi virus corona sehingga anggota keluarga kami akan tetap aman darinya,” kata Naina Devi, seorang penyembah yang bergabung dengan salah satu kelompok, kepada News18.
Namun, tidak semua senang dengan penyembahan sang dewi baru ini. Bahkan pihak berwenang harus menghentikan kegiatan seperti itu yang mempromosikan takhayul.
“Semua orang tahu bahwa tidak ada obat untuk corona dan kegiatan semacam ini harus dihentikan,” kata Radhey Lal, seorang guru di Kasia kepada IANS.
Di India, pemerintah mulai memperlonggar langkah-langkah lockdown yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona, dengan membuka kembali pusat perbelanjaan, tempat ibadah, restoran, dan perbatasan negara.
Di seluruh India tercatat 275.413 kasus infeksi, dengan 7.719 kematian. Hampir 135.000 telah pulih sejauh ini, menurut data Universitas Johns Hopkins.