Data PDB Indonesia yang Membaik Bantu Rupiah Tak Melemah Lebih Dalam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Kamis, 5 Agustus 2021. Mengutip Bloomberg, Rupiah berada di posisi Rp 14.342 per dolar AS atau melemah 0,21 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, membaiknya data ekonomi Indonesia di Kuartal II 2021 tidak serta merta bisa menopang terhadap penguatan mata uang garuda.

“Hal ini disebabkan karena data eksternal yang begitu kuat dan menahan laju penguatan mata uang rupiah sebelumnya. Terutama komentar Wakil Ketua Fed Richard Clarida dan membaiknya data ekonomi AS,” ujarnya, Kamis sore.

Sementara dari luar negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh komentar hawkish dari Federal Reserve AS (The Fed) atau Bank Sentral AS. Wakil Ketua The Fed Richard Clarida mengatakan, kondisi untuk kenaikan suku bunga AS dapat dipenuhi pada akhir 2022.

“Dia dan tiga anggota The Fed lainnya juga mengisyaratkan langkah untuk mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini atau awal tahun depan tergantung pada bagaimana nasib pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.

Meski demikian, pelemahan rupiah yang tak begitu dalam terbantu oleh rilis data ekonomi Indonesia yang membaik. Menurut data BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 7,07 persen pada Kuartal II 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Ini adalah pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif),” ujarnya.

Menurutnya, salah satu penopang PDB di Kuartal II adalah perekonomian global yang mengalami penngkatan. Ini terlihat dari pergerakan Purchasing Manufakturing Index (PMI) pada bulan Maret 54,8 persen serta terus meningkat 56,6 persen pada Juni 2021.

Di samping itu, belanja pemerintah memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Kuartal II 2021. Khususnya komponen belanja pegawai yang terdiri dari pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13. Pencairan THR bagi PNS dilakukan pada Mei 2021 jelang hari raya Idul Fitri. Anggaran yang dicairkan mencapai Rp 30,6 triliun, untuk PNS hingga pensiunan.

Sementara gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2021 dengan tujuan membantu PNS mencukupi kebutuhan tahun ajaran baru anak sekolah.

Selain belanja pegawai, ada belanja barang dan jasa juga memberikan kontribusi besar dalam perekonomian. Di antaranya pelaksanaan vaksinasi, pengadaan alat uji medis, penyemprotan disinfektan dan program lainnya.

“Dari anggaran belanja yang digelontorkan, wajar kalau Pemerintah begitu oftimis bahwa pertumbuhan ekonomi di level 7,07 persen akan tercapai, bahkan angka ini di informasikan di bulan sebelumnya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Hari Buruh Sedunia, Polda DIY Serahkan Bantuan Sembako

Mata Indonesia, Yogyakarta – Memperingati Hari Buruh Sedunia, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyerahkan bantuan sembako kepada Koperasi Konsumen Persatuan Buruh DIY di Gedung Pertemuan Bumi Putera Yogyakarta, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/4/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini