Covid-19 Sudah Bunuh 2 Juta Manusia, Rata-rata 11 Ribu Tewas per Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, bahkan semakin buruk di seluruh dunia. Data terbaru hasil hitungan Reuters, per Jumat 15 Januari 2021, jumlah korban tewas akibat virus mematikan asal Wuhan, Cina ini sudah mencapai 2 juta orang, sejak muncul pada Desember 2019-Januari 2020 lalu.

Meskipun, berbagai negara saat ini, termasuk Indonesia, tengah melakukan upaya vaksinasi massal, belum terlihat adanya penurunan angka kasus secara signifikan.

Dalam sembilan bulan pertama, Covid-19 telah menewaskan satu juta orang. Parahnya, tiga bulan belakangan ini, jumlahnya meningkat lebih cepat, setara dengan kematian selama sembilan bulan.

Untuk angka rata-rata kematian akibat corona per hari, sudah di atas 11.900. Reuters menyebut, satu nyawa menghilang setiap delapan detik.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut, pandemi ini sudah merenggut kebahagiaan seluruh masyarakat dunia, dan sulit untuk mengembalikannya.

“Dunia kita berada di titik tonggak sejarah yang menyayat hati,” kata Guterres, seperti dikutip pada Sabtu 16 Januari 2021.

“Di balik jumlah yang mengejutkan ini terdapat nama dan wajah, kini senyuman hanyalah tinggal kenangan, kursi selamanya kosong di meja makan, ruangan bergema dengan kesunyian orang terkasih,” ujarnya menambahkan.

Prediksi para pakar, kematian akibat Covid-19 kemungkinan akan menyentuh angka 2,9 hingga 3 juta pada April 2021 mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini