Ciamik! Modric Pencetak Gol Termuda dan Tertua di Piala Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, GLASGOW – Selain memimpin Kroasia lolos ke babak 16 besar Piala Eropa 2020, Luka Modric menjadi pencetak gol termuda dan tertua di turnamen empat tahunan ini.

Berlaga di Hampden Park, Rabu 23 Juni 2021 dini hari WIB, Kroasia mengalahkan Skotlandia dengan skor 3-1. Tiga gol Kroasia dicetak Nikola Vlasic, Luka Modric, dan Ivan Perisic. Gol tunggal Skotlandia dicetak Callum McGregor.

Kroasia lolos sebagai runner-up Grup D di bawah Inggris dengan poin empat. Mereka unggul selisih gol dari Ceko yang juga lolos ke babak 16 besar sebagai peringkat tiga terbaik.

Modric tampil luar biasa di laga lawan Skotlandia. Di usia 35 tahun, penampilannya masih memukau. Bahkan, dia mencetak salah satu gol indah di Piala Eropa 2020 melalui tendangan jarak jauh.

Dia mengukir rekor unik sebagai pemain termuda dan tertua yang mencetak gol di Piala Eropa. Di 2008, Modric menjadi pemain termuda yang mencetak gol ke gawang Austria di usia 22 tahun dan 73 hari. Kini, gelandang Real Madrid itu menjadi pencetak gol tertua di usia 35 tahun dan 286 hari.

Tak hanya itu, Modric membuktikan usia bukan penghalang di sepak bola. Selama satu tahun ini, mantan pemain Tottenham Hotspur itu memainkan 70 pertandingan.

Di laga lawan Skotlandia, Modric melakukan 115 sentuhan (yang terbanyak), 98 umpan, dua tendangan, satu intersep, satu sapuan, satu menciptakan peluang, satu kali melewati lawan, satu assist, dan satu gol.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini