Cegah PMK, Pemkot Bogor Imbau Warga Tak Beri Makan Rusa di Istana Bogor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengeluarkan imbauan pada masyarakat Bogor agar tidak berinteraksi dan memberi makan rusa di kawasan Istana Bogor untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk mencegah wabah PMK masuk ke rusa-rusa yang ada di Istana Kepresidenan Bogor.

Walikota Bogor Bima Arya membenarkan hal tersebut dan meminta wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kebun Raya Bogor untuk berinteraksi langsung dengan rusa yang ada.

“Yang penting pengunjung ini kan kalau Sabtu-Minggu itu banyak sekali, yang penting ini pengunjung diminta untuk tidak berinteraksi dulu,” kata Bima kepada wartawan.

“Jadi jangan sampai yang memberi makan itu menjadi carrier, pembawa virus PMK ini ke rusa-rusa ini. Kita juga imbau ini dan kita perintahkan juga ke Satpol PP untuk mengawasi. Jadi (wisatawan) tidak memberi makan dulu terhadap rusa-rusa Istana di Sabtu‐Minggu,” tambahnya.

Meski hingga saat ini kondisi rusa di Istana Bogor masih dalam kondisi baik, penutupan kunjungan ini dilakukan karena sudah ada sekitar 488 ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak yang dinyatakan suspek Penyakit Mulut dan Kuku.

Kebijakan penutupan pengunjung di kawasan Istana Bogor ini akan diberlakukan mulai Rabu 22 Juni 2022 hingga 29 Juni 2022 mendatang sebagai upaya penyebaran virus PMK yang yang merebak di Kota Bogor.

“Kami sudah mengambil kebijakan menutup arus keluar-masuk hewan ternak ini sampai 29 Juni. Setelah itu boleh, tetapi kita awasi terus di wilayah supaya tidak terjadi penjualan yang tidak bisa dimonitor. Langkah berikutnya kami akan berikan vitamin, suplay obat-obatan untuk hewan-hewan ini,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini