Catat, Mulai Senin Besok, Jepang Larang WNA Masuk

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Buat Kamu yang ingin menghabiskan libur akhir tahun 2020 di Jepang lebih baik disimpan dulu mimpi dan biayanya, sebab mulai Senin 28 Desember 2020, Negara Matahari Terbit itu melarang masuk semua warga negara asing (WNA) tanpa terkecuali jika tidak bisa menunjukkan bukti tes negatif Covid19.

Larangan itu diberlakukan setelah Jepang menemukan varian baru Covid19 pada penumpang yang datang dari Inggris. Sedangkan hasil tes negatif itu harus dikeluarkan tidak lebih dari 72 sebelum keberangkatan.

Masa berlaku larangan itu sampai Januari 2021, namun tidak disebutkan spesifik tanggal berapa.

Jepang melaporkan kasus varian baru Covid19 pertamanya, Jumat 25 Desember 2020. Varian itu ditemukan pada seorang pria beserta seorang anggota keluaganya.

Keduanya dilaporkan menjadi kasus varian baru pertama yang ditemukan di luar bandara Jepang.

Varian baru itu menambah kekhawatiran rakyat Jepang terhadap Covid19 mengingat kasus baru kembali mencapai angka tertinggi pada Sabtu 26 Desember 2020.

Jumlah kasus baru di ibu kota Jepang, Tokyo, mencapai 949 orang. Sedangkan, kasus positif Covid19 di Jepang terus naik menjelang libur Tahun Baru.

Saat libur pergantian tahun, seperti dilaporkan Reuters, warga di Tokyo umumnya akan bepergian ke luar kota.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini