MU Imbang Lawan Leicester, Solskjaer Frustrasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, LEICESTER – Manchester United harus puas dengan raihan satu poin saat menghadapi Leicester City. Ole Gunnar Solskjaer frustrasi karena timnya gagal memanfaatkan peluang dan juga lengah.

Berlaga di King Power Stadium, Sabtu 26 Desember 2020, MU ditahan imbang Leicester 2-2. Sempat unggul melalui Marcus Rashford, Leicester menyamakan skor berkat gol Harvey Barnes.

Di babak kedua, MU kembali unggul berkat gol Bruno Fernandes. Tapi, tuan rumah lagi-lagi bisa menyamakan skor lima menit jelang laga usai setelah Axel Tuanzebe melakukan gol bunuh diri.

Di laga ini, MU memiliki dua peluang emas yang gagal dimanfaatkan Rashford. Pertama, sundulan Rashford di depan kotak penalti dalam kondisi bebas malah melambung di atas mistar. Kedua, dia gagal mencetak gol saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper.

“Para pemain sangat datar di ruang ganti, tentu saja, karena kami punya banyak peluang mencetak lebih dari dua gol. Saya rasa kami bertahan dengan baik, kemudian ada satu momen di akhir laga. Pergerakan bagus dari Jamie Vardy, tapi harusnya kami tak boleh lengah,” kata Solskjaer, dikutip dari Sky Sports, Minggu 27 Desember 2020.

“Kami harusnya cepat menutup pergerakan Barnes untuk gol pertama. Kami kurang menekan lawan saat gol pertama lawan. Harusnya kami cepat memblok dia. Gol kedua pun sama. Harusnya kami bisa menghentikan umpan silang ke kotak penalti. Mungkin kami sedikit kurang beruntung karena bola tendangan Vardy berubah arah setelah mengenai Tuanzebe,” ujarnya.

Imbang lawan Leicester membuat posisi MU turun ke peringkat empat mengemas 27 poin, sementara Leicester di posisi tiga dengan 28 poin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini