Bawaslu Mengutuk Fitnah KPPS Meninggal karena Diracun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengutuk keras fitnah dan berita hoax yang menyebut ratusan KPPS meninggal dunia karena telah diracun secara sengaja.

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin berkata sebaiknya semua pihak tidak menjadikan kabar duka sebagai bahan yang bisa dipolitisasi.

“Kita sedih ada yang memberitakan fitnah, dipolitisi seakan-akan korban meninggal karena itu (diracun). Padahal jelas, karena kelelahan dan lainnya,” ujar Afif di Jakarta, Sabtu 11 Mei 2019.

Selain soal kelelahan, Afif menyebut beberapa KPPS juga meninggal dunia karena faktor tekanan psikologis saat menyelesaikan pekerjaannya di TPS, lalu ada yang daya tahan tubuhnya lemah, atau karena penyakit lama.

Ia secara tegas menyebut tak ada satu pun KPPS yang meninggal karena diracun secara sengaja. Bawaslu dalam hal ini tegas mengutuk siapapun yang membuat fitnah itu.

“Kita mengutuk praktik-praktik di luar sisi kemanusiaan, seperti korban meninggal karena diracun,” kata Afif.

Hingga kini, dari data KPU disebutkan bahwa jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia telah mencapai 469 orang, dan 4.602 orang sakit.

Berita Terbaru

Melawan Lupa di Langgeng Art Yogyakarta: Menggugat Negara Melalui Arsip dan Seni

Mata Indonesia, Yogyakarta - Langgeng Art Foundation (LAF) Yogyakarta menggelar Pameran Seni dan Arsip yang mencakup fotografi, diskusi publik, serta performance art pada Selasa–Rabu, 17–18 Desember 2025.
- Advertisement -

Baca berita yang ini