Bak Aleppo di Suriah, Kota Mariupol Kini Hancur

Baca Juga

MATA INDONESIA, ATHENA – Diplomat Yunani di Ukraina, Manolis Androulakis mengatakan bahwa kota pelabuhan Mariupol yang kini terkepung bak kota yang dihancurkan dalam perang di masa lalu.

Androulakis telah membantu mengevakuasi puluhan warga negara Yunani dan etnis Yunani sejak invasi Rusia ke Ukraina. Ia meninggalkan Kota Mariupol pada Selasa (15/3) dan menempuh perjalanan selama empat hari untuk mencapai Ukraina melalui Moldavia, bersama dengan 10 warga negara Yunani lainnya.

“Apa yang saya lihat, saya harap tidak ada yang akan pernah melihatnya,” kata Androulakis saat tiba di Bandara Internasional Athena dan berkumpul kembali dengan keluarganya, melansir US News, Senin, (21/3).

“Mariupol akan menjadi bagian dari daftar kota yang hancur total oleh perang; saya tidak perlu menyebutkannya – mereka adalah Guernica, Coventry, Aleppo, Grozny, Leningrad,” sambungnya.

Menurut Kementerian Luar Negeri Yunani, Androulakis adalah diplomat Uni Eropa terakhir yang meninggalkan Kota Mariupol. Di mana banyak penduduk telah terperangkap di bawah pengeboman berat selama lebih dari tiga pekan saat pasukan Rusia berusaha mengambil alih.

“Sedikitnya 10 etnis Yunani tewas dan beberapa terluka sejak Rusia mulai menyerang Mariupol. Lebih dari 150 warga Yunani, awak kapal, dan etnis Yunani telah dievakuasi dari wilayah tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Yunani.

Mariupol, sebuah kota berpenduduk lebih dari 400 ribu sebelum perang, secara historis memiliki populasi etnis Yunani yang cukup besar yang telah aktif dalam perdagangan dan pelayaran di wilayah tersebut sejak era Bizantium.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini