Awas, Kasus Baru Corona di Singapura Bertambah Jadi 43 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, SINGAPURA – Sejak Pemerintah Singapura menaikan status kedaruratan dari Kuning ke Oranye, kasus virus corona jenis baru 2019-nCov terus bertambah. Jika saat pengumuman 7 Februari 2020 itu masih 33 kasus, Sabtu kemarin menjadi 40 kasus dan Minggu sore kementerian kesehatan negeri itu menjadi 43 kasus.

Sebanyak 22 kasus terjadi karena ditularkan dari orang lain. Pasien pertama adalah turis dari Wuhan, lalu minggu lalu terjadi penularan secara lokal.

Pada 9 Februari 2020, ada enam pasien yang bersiap dipulangkan setelah dievakuasi dari Wuhan. Lima di antaranya berkebangsaan Cina dan seorang warga Singapura. Padahal, sehari sebelumnya mereka masih dalam keadaan kritis.

Menurut laporan Strait Times, 43 pasien corona tersebut terdiri dari 26 lelaki dan 17 perempuan. Mereka adalah 16 pengunjung dari Cina, 22 orang Singapura, dua permanent residents, satu pekerjaan rumah tangga dari Indonesia dan dua pemegang pas bekerja di negeri pulau tersebut. Keduanya berasal dari Cina dan Bangladesh.

Ditingkatkannya status kedaruratan di Singapura menjadi oranye telah meningkatkan kecemasan warganya.

Dalam beberapa hari terakhir mereka banyak yang memborong bahan pokok seperti beras hingga tisu, khawatir jika status itu ditingkatkan lagi menjadi merah atau status paling rawan karena dengan status itu negara pulau tersebut dinyatakan dalam keadaan darurat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini