Angkasa Pura II Bongkar Rahasia Bertahan saat Dihantam Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Direktur Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin mengungkapkan rahasia, bagaimana bisnis perusahaan pelat merah ini bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Ia mengakui, industri penerbangan cukup terpukul akibat hantaman virus asal Cina tersebut. Namun, Awal menegaskan, AP II tidak bisa diam saja.

“Karena kalau kita diam dengan situasi hantaman yang sangat keras seperti ini kita hanya bisa menunggu nasib. Tapi yang kita lakukan dengan berbagai kiat-kiat bisnisnya,” kata Awaludin dalam sebuah dialog, Kamis 1 Oktober 2020.

Awaludin berkata, kuncinya adalah dengan tetap konsisten untuk berinovasi dengan mengembangkan tiga hal paling penting.

Pertama, optimalisasi infrastruktur untuk fasilitas bandara. Artinya, saat penumpang pesawat rendah, pihaknya hanya membuka 4 sub terminal sebagai langkah penghematan.

“Kalau saya sebut dalam angka, sejak Januari dengan kondisi saat ini cost-leadership kita per September kini kita bisa menyimpan kurang lebih sekitar Rp 1,7 triliun-Rp 1,8 triliun yang bisa kita saving dari alokasi. Ini yang mana disebut bagian dari bagian cost leadership kita,” ujarnya.

Kedua, adalah AP II tetap melakukan penghematan belanja modal atau capex, dengan penyesuaian dan penyelesaian yang tak tanggung-tanggung. Saat ini capex 2020 kurang lebih Rp 7,8 triliun menjadi Rp 712 miliar saja.

“Kita lakukan lakukan capex efisiensi, kita lakukan pengurangan dan hampir 90 persen lebih sehingga kita hanya lakukan tahun ini hanya sekitar RP 712 miliar saja, yang kita fokuskan di situ capex-capex yang multi years yang memang harus jalan dari periode tahun sebelumnya,” kata Awaludin.

Terakhir, yang ketiga yaitu Angkasa Pura II menjaga dan memonitor cash flow. Sebab, penjagaan cash flow selama pandemi ini merupakan suatu hal wajib.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini