MATA INDONESIA, LONDON – Para ahli teori konspirasi meyakini bahwa peti meti ratu kosong di waktu pemakamannya. Hal tersebut menurut mereka adalah sebagai taktik untuk menipu teroris.
Pada 14 September 2022, peti mati mendiang ratu berangkat dari Istana Buckingham ke Istana Westminster. Hal tersebut mendorong teori bahwa peti mati itu kosong.
Gagasan bahwa jenazah ratu menghabiskan hampir dua minggu di peti meti sebelum dimakamkan memicu pertanyaan tentang bagaimana itu akan diawetkan. Namun juga membawa keyakinan sebagian kaum konspirasi bahwa tubuhnya ada di tempat lain.
Mereka juga berpikir bahwa dengan liputan prosesi pemakaman yang menunjukkan dengan tepat dimana peti mati itu berada, ini akan membuat peluang besar bagi teroris untuk menyerang bahkan mungkin menyandera jenazah ratu.
Salah satu ahli konspirasi Inggris mengatakan “Saya pikir ini adalah mimpi buruk keamanan besar-besaran karena tubuhnya diangkut dari satu ujung Inggris ke ujung lainnya sementaraseluruh perjalanan disiarkan melalui TV Internasional,” dilansir dari Daily Star.
Ia membayangkan jika beberapa organisasi teroris ingin mencegat peti mati dan menahannya untuk tebusan. Prosesi pemakaman tersebut membuat para teroris jauh lebih mudah untuk melakukannya.
Pada kenyataannya kemungkinan peri matu tersebut terlapisi oleh timah dan jenazah terlebih dahulu dibalsem untuk mengawetkan tubuhnya. Namun, masalah keamanan bukan tanpa alasan.
Memang operasi anti-teror terbesar Inggris terjadi sebelum pemakaman, 19 September 2022 dengan penembak jitu, tentara elit, dan peralatan canggih dalam keadaan siaga.
Kepala negara, perdana menteri, presiden, keluarga kerajaan, dan pejabat lainnya berada di London serta ratusan ribu pelayat.
Profil tinggi dari acara tersebut membuat pemerintah mengarahkan sebagian besar pasukan keamanan dan polisi untuk melindungi acara tersebut.