40.000 Paket Sembako Bakal Disebar untuk Pasar Murah di 7 Titik Jabodetabek

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 40.000 paket sembako untuk program pasar murah di 7 titik di wilayah Jabodetabek telah disiapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Titik tersebut meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bekasi, Depok, Tangerang dan Tangerang Selatan.

Pasar Murah BUMN menjual paket sembako murah berisi 1 liter minyak goreng, beras 5 Kg, dan 1 Kg gula senilai Rp65.000. Paket sembako murah yang dijual diharapkan menjadi solusi masyarakat memasuki bulan Ramadan di tengah harga kebutuhan pokok yang meningkat.

Staf Khusus Menteri Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan, pasar murah yang digelar tersebut sebagai bentuk kepedulian Erick Thohir kepada masyarakat.

“Di bulan Ramadan ini kami ingin berbagi terutama ke masyarakat yang sudah mendukung kami selama ini. Semoga Pasar Murah yang diadakan ini dapat meringankan beban masyarakat,” kata Arya, Rabu 20 April 2022.

Arya pun mengaku senang melihat antusiasme warga yang mengantre membeli sembako murah sejak pagi. Terbukti sebanyak 1.000 paket sembako murah habis terjual hanya dalam waktu 3 jam saja.

Kegiatan Pasar Murah ini juga merupakan sinergi sebanyak 19 Perusahaan BUMN melalui BUMN penyedia paket yaitu ID Food.

Kegiatan Pasar Murah BUMN merupakan rangkaian kegiatan Gerakan Bersih (Memberi dan Mengasihi) bersama Menteri BUMN antara lain Safari Ramadhan bersama Millenial BUMN, bantuan Masjid, dan kegiatan keagamaan di lingkungan Kementerian BUMN.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini