Sunyi Coffee, Satu-satunya Kafe dengan Barista Tuna Rungu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada yang menarik di kafe yang berada di daerah Kota Tua, Alam Sutera dan Bekasi ini. Tempat ngopi bernama Sunyi House of Coffee and Hope ini semua baristanya adalah penyandang tuna rungu. Datang ke kafe ini, pengunjung akan langsung dilayani dengan sigap sejak memarkir kendaraan hingga ke meja kasir. Namun, tak ada satu kata pun yang akan terucap karena mereka semua hanya menggunakan bahasa isyarat.

Pemilihan nama Sunyi House Coffee and Hope pun ternyata punya arti tersendiri, yakni sunyi yang dimaksud bukan tanpa suara tapi sunyi diskriminasi untuk kaum disabilitas. Mereka yang terpilih diberikan pelatihan meracik kopi. Di luar dugaan, mereka mampu belajar dan beradaptasi dengan sangat cepat. Hingga saat ini, hampir tak ada keluhan dari pelanggan karena racikan yang mereka buat. (Mochamad Rizal Saputra)

Berikut tampilan Sunyi Coffe dengan barista tuna rungu :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini