WS Rendra Dijuluki ‘Burung Merak’, Begini Asal Mulanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – WS Rendra adalah seorang seniman yang terkenal dengan julukan “Si Burung Merak.” Ternyata ada cerita unik yang membuatnya mendapat julukan itu.

Begini ceritanya;

Almarhum WS Rendra memiliki seorang sahabat dekat bernama Edi Haryono. Edi membagikan cerita awal mula julukan itu saat melayat jenazah Rendra di Bengkel Teater, Depok, Jawa Barat, 7 Agustus 2009.

Edi menceritakan pada suatu saat, Rendra kedatangan teman bulenya dari Australia. Lalu, dia mengajaknya pergi ke Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Saat sedang melihat-lihat binatang, sampailah mereka di kandang burung merak. Tiba-tiba, Rendra berkata, “itu saya,” sambil menunjuk pada burung merak itu.

Saat mendengarnya, teman Rendra hanya menanggapinya dengan tertawa. Tetapi tidak disangka-sangka, saat temannya itu pulang ke negara asalnya, ia menceritakan kejadian itu kepada teman-teman Rendra yang berada di sana.

Bule itu mengatakan WS Rendra telah berubah nama menjadi Burung Merak. Setelah itu, nama Rendra sering muncul di sejumlah koran dengan nama Burung Merak. Namun dia tidak tersinggung atau marah, ia justru malah senang karena menyamakan dirinya dengan Burung Merak.

Sebagai sahabat Rendra sejak lama, Edi mengaku pribadi temannya itu mirip burung merak. “Dia orangnya suka pamer. Seperti burung merak jantan yang suka memamerkan bulu-bulu indahnya,” kata Edi beralasan.

Reporter: Nabilla Rahadiantinur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini