Syekh Yusuf, Tokoh Gowa yang Jadi Panutan Nelson Mandela

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sangat sedikit tokoh Indonesia yang sangat dihargai negara lain hingga dijadikan pahlawan negara lain. Salah satunya adalah putra Gowa bernama Muhammad Yusuf yang lebih dikenal sebagai Syekh Yusuf al-Makassari.

Lelaki yang lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, 3 Juli 1627 itu sangat dihormati Bapak Bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Nelson bahkan menyebut Syekh Yusuf yang dibuang ke Kaapstad, Afrika Selatan dan tiba di Tanjung Harapan 2 April 1694, sebagai “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” oleh mantan Presiden Nelson Mandela.”

Dia dibuang saat berusia 68 tahun karena aktivitas dakwahnya membahayakan stabilitas politik pemerintah kolonial Belanda. Padahal sebelum itu, dia sudah mengalami masa pembuangan di Sri Lanka, namun melalui jamaah haji yang singgah negara itu Syekh Yusuf masih dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara.

Sementara di Afrika Selatan dia tetap menyebarkan Islam di kalangan budak belian dan orang buangan serta orang-orang Afrika yang merdeka.

Almarhum terus berjuang dan menyebarkan agama Islam di Afrika Selatan hingga akhir hayatnya 23 Mei 1699. Dia kemudian dimakamkan di Faure, Cape Town. Makam itu selalu ramai diziarahi pengikutnya terutama di hari wafat sang sufi.

Namun, atas permintaan Raja Gowa, Sultan Abdul Jalil Tumenanga ri Lakiung, jenazah Syekh Yusuf dipindahkan ke Gowa tahun 1705.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini