Sukses Bangun Raksasa Komputer, David Packard Wafat Sebagai Filantropi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain dikenal sebagai pengusaha komputer terkemuka di dunia, David Packard fokus di dunia filantropi dengan mendirikan Yayasan Monterey Bay Aquarium dan The David and Lucile Packard Foundation.

Melalui Yayasan Monterey Bay, David dan istrinya Lucile menyumbangkan 55 juta dolar AS untuk membangun aquarium untuk Institut Penelitian Monterey Bay Aquarium yang dibuka pada 1984. Istrinya Julie Packard menjadi direktur eksekutif aquarium tersebut.

Lalu pada 1987, Yayasan Packard menyumbang 13 juta dolar AS untuk mendirikan institut penelitian Monterey Bay Aquarium.

Sejak saat itu Yayasan Packard selalu menyediakan 90 persen anggaran operasional lembaga tersebut.

Selain untuk institut penelitian, Yayasan Packard juga membangun rumah sakit anak yang kemudian dikenal sebagai Lucile Salter Packard Children’s Hospital di Universitas Stanford. Yayasan itu menyumbangkan 40 juta dolar AS. RS tersebut mulai beroperasi pada 1991.

Atas kedermawanannya, David Packard dianugerahi penghargaan United States Military Academy’s Sylvanus Thayer Award pada tahun 1982.

Sementara itu, pada 6 Desember 2006, Gubernur California Arnold Schwarzenegger memasukkan nama keluarga Packard di museum The California Museum for History, Women, and the Arts.

Pada saat meninggal pada 26 Maret 1996, Packard menghibahkan dana sekitar 4 miliar dolar AS kepada yayasan itu termasuk properti berharga di Los Altos Hill. Ketiga putri Packard duduk dalam dewan wali amanah yayasan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini