Sisi Menarik Aisyah RA, Istri Tercinta Nabi Muhammad SAW

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aisyah RA adalah putri dari sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Ibunya bernama Ummu Ruman. Ayah dan ibunya merupakan orang terkemuka di kalangan masyarakat Arab ketika itu, dan keduanya berasal dari suku Quraisy.

Aisyah dinikahi Rasulullah SAW saat dirinya berusia 6 tahun, kemudian diajak hidup bersama ketika Aisyah menginjak usia 9 tahun. Beliau merupakan istri ketiga Rasulullah yang dinikahi setelah wafatnya Sayyidah Khadijah.

Pernikahan ini atas dasar perintah dari Allah SWT. Hadist dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Aku bermimpi tentangmu selama 3 malam. Malaikat membawanya dalam sebuah tempat yang terbuat dari sutra. Malaikat berkata, ‘Ini adalah istrmu’. Aku buka wajahmu ternyata engkau di dalamnya.” Aisyah berkata, “Jika ini datang dari Allah maka akan berlanjut.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Dalam kitab Al-Badiyah wa An-Nihayah karya Al-Hafiz Ibnu Katsir disebutkan bahwa Aisyah adalah istri Rasulullah yang paling dicintai. Dalam Shahih Al Bukhari, dari hadist Abu Usman Al Nahdi, riwayat Amr ibn Al Aas mengatakan, “Aku bertanya, wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling kamu cintai? Beliau menjawab, “Aisyah.” Saya berkata, siapa dari laki-laki? Beliau menjawab lagi, “Ayahnya.”

Dalam Shahih Al Bukhari juga dari Abu Musa, dia berkata, “Rasulullah mengatakan, “Banyak pria yang sempurna, dan tidak ada perempuan yang sempurna kecuali Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwaylid, Aisyah, istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas perempuan lain adalah seperti keutamaan bubur di atas makanan lainnya.”

Berikut beberapa sisi menarik seputar Aisyah RA.

Rasulullah SAW memberikan nama kasih sayang untuk Aisyah yaitu Al-Humaira yang artinya kemerah-merahan. Rasulullah menggambarkan bahwa kulit Aisyah putih dan pipinya kemerah-merahan.

Tidak hanya cantik, Aisyah juga memiliki otak yang cerdas dalam menyerap pengetahuan. Beliau memiliki ingatan yang kuat dan kritis dalam memandang suatu perkara yang terjadi di masanya. Sampai ia meninggal, Aisyah menyumbang riwayat sebanyak 242 hadist sebagai warisan pengetahuan Islam.

Tanda-tanda kecerdasan Aisyah sudah tampak sejak masih masa kanak-kanak. Diceritakan bahwa suatu ketika Aisyah kecil sedang asik bermain boneka. Melihat boneka itu Rasulullah SAW bertanya, “Apa ini wahai Aisyah?” “Kuda” jawab Aisyah. “Apakah kuda memiliki dua sayap?” tanya Rasulullah SAW. “Bukankah kuda Nabi Sulaiman memiliki banyak sayap?” Rasulullah SAW pun tertawa mendengar jawaban spontan Aisyah yang akurat tersebut. (HR. Abu Daud).

Aisyah mengingat dengan baik apa yang terjadi pada masa kecilnya termasuk berbagai hadist yang didengarnya dari Rasulullah SAW. Beliau memahami seluruh hadist tersebut, kemudian meriwayatkannya dan menarik kesimpulan darinya. Beliau juga sering menjelaskan hikmah-hikmah dari peristiwa yang dialaminya pada masa kecil.

Aisyah menceritakan bahwa telah turun ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW di Kota Makkah. Saat itu ia masih kecil dan sedang bermain. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Aisyah belum genap berumur delapan tahun, tetapi beliau dapat memahami dan menghafal dengan baik berbagai peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan hal lain yang berhubungan dengan peristiwa tersebut.

Tidak ada seorang sahabat pun yang menghafal peristiwa bersejarah tersebut yang lebih urut dan lengkap dibanding Aisyah. Aisyah juga memiliki 7 keistimewaan.

Seperti diriwayatkan oleh Abdullah ibn Shafwan, Aisyah berkata, “Ada tujuh hal pada diriku yang tidak dimiliki oleh perempuan mana pun, kecuali yang diberikan oleh Allah SWT kepada Maryam binti Imran. Demi Allah, aku tidak mengatakan ini sebagai kesombongan terhadap para sahabatku (maduku).”

Tujuh hal itu adalah malaikat Jibril pernah turun membawa gambarku kepada Rasulullah (dalam mimpi), Rasulullah menikahiku saat aku baru berusia 7 tahun, kemudian aku diberikan kepada beliau saat berusia 9 tahun, beliau menikahiku sebagai seorang gadis dan tidak ada seorang manusia pun yang menyamaiku, wahyu datang kepada Rasulullah saat aku dan beliau dalam selimut yang sama, aku adalah orang yang paling beliau cintai, ada ayat yang turun berkaitan denganku ketika umat ini hampir hancur, aku pernah melihat Jibril dan tidak satu pun istri Rasulullah selain aku yang pernah melihatnya dan Rasulullah wafat di rumahku tanpa ada seorang pun menemani selain malaikat dan aku.”

Aisyah juga dikenal sebagai sosok yang romantis. Salah satu kebiasaan romantis yang pernah ditunjukan Aisyah terhadap Rasulullah SAW adalah ketika meminum minuman dengan wadah yang sama.

Selain romantis, ternyata beliau adalah sosok yang pencemburu terutama kepada Khadijah, istri Rasulullah yang pertama. Aisyah pernah berkata, “Tidaklah aku cemburu kepada salah seorang istri-istri Nabi SAW sebagaimana kecemburuanku terhadap Khadijah, padahal aku belum pernah melihatnya.” (HR. Muslim).

Itulah sisi menarik dari pribadi Aisyah RA, istri Rasulullah SAW yang dapat menjadi teladan dan pelajaran bagi umat muslim sebagai seorang Ummul Mukmin.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini