MINEWS, JAKARTA – Jika kalian baca berita ini, mungkin dalam hati merasa sedih. Sebab ada 12 orang pahlawan nasional yang turut berjuang demi kemerdekaan Indonesia, hingga saat ini kuburan atau makamnya belum diketahui di mana rimbanya.
Alhasil, untuk mengenang jasa para pahlawan tersebut, nama-nama mereka banyak digunakan sebagai nama jalan atau nama universitas, dan bandara udara.
Lalu siapa saja 12 pahlawan yang tidak memiliki kuburan tersebut? berikut rangkumannya:
1. I Gusti Ketut Jelantik
Seorang patih agung dari kerajaan Buleleng yang merupakan putera dari I Gusti Nyoman Jelantik Raya. Beliau diangkat sebagai patih di kerajaan Buleleng pada tahun 1828 dan meninggal pada tahun 1849.
2. I Gusti Ketut Pudja
Lahir tanggal 19 Mei 1908 dan wafat pada tanggal 4 Mei 1977. Ia berkontribusi dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).
3. Dr Ida Anak Agung Gde Agung
Lahir di Gianyar, Bali pada tanggal 24 Juli 1921 dan meninggal pada tanggal 22 April 1999. Beliau adalah ahli sejarah dan tokoh politik yang banyak memberikan sumbangan pemikirannya kenegara ini.
4. Brigjen TNI (Anm) Ignatius Slamet Rijadi
Lahir di Surakarta tanggal 26 Juli 1927 dan meninggal di Ambon pada 4 November 1950.
5. Martha Christina Tiahahu
Lahir di Nusa Laut, Maluku, pada 4 Januari 1800 dan wafat di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 saat berperang melawan Belanda.
6. Dokter Moewardi
Lelaki asal Jawa Tengah yang lahir pada tahun 1907 dan menutup usia di Surakarta, Jawa Tengah, pada 13 Oktober 1948. Ia merupakan Ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945.
7. Si Singamangaraja XII
Lahir di Bakara, 18 Februari 1845 dan wafat dalam usia 62 tahun, tepatnya tanggal 17 Juni 1907 di Dairi. Dia adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara yang berperang melawan Belanda.
8. Sodancho Soeprijadi
Lahir di Trenggalek, Jawa Timur pada tanggal 13 April 1923 dan wafatnya tidak diketahui hingga saat ini. Soeprijadi adalah pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Setelah itu dipercayakan memangku jabatan sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial.
9. Thomas Matulessy (Kapiten Pattimura)
Lahir di Haria, Pulau Saparua, Maluku, pada tanggal 8 Juni 1783 dan meninggal di Ambon, Maluku, tanggal 16 Desember 1817 (34 tahun). Nama Kapiten Pattimura telah diabadikan paada Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.
10. Untung Surapati
Lahir di Bali pada tahun 1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur, tanggal 5 Desember 1706. Perjuangannya melawan kolonialisme VOC di Pulau Jawa, membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia
11. Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso
Lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 24 November 1925 dan menutup usia pada umur 36 tahun atau tepatnya tanggal 15 Januari 1962 di Laut Aru. Ia gugur di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik Armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Namanya kini diabadikan menjadi nama KRI dan pulau
12. Otto Iskandar Dinata
Lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 dan meninggal pada 20 Desember 1945Â di Mauk, Tangerang, Banten. Ia salah satu pahlawan nasional Indonesia yang mendapat nama julukan si Jalak Harupat. []