Pengalaman Urken, Penulis Amerika yang Menginap di Hotel Berhantu The Skirvin Hilton

Baca Juga

MATA INDONESIA, OKLAHOMA – Ross Kenneth Urken, seorang penulis Amerika, menceritakan pengalamannya saat menginap bersama keluarganya di The Skirvin Hilton.  Sebuah hotel megah yang seringkali mendapat julukan hotel berhantu.

Hotel yang dibangun pada tahun 1911 ini terletak di Oklahoma City, Amerika Serikat. The Skirvin Hilton memiliki 14 lantai bergaya Art Deco dan nampak seperti hotel berbintang enam, Waldorf Astoria.

Konon, di hotel tersebut kerapkali muncul hantu pelayan bernama Effie, yang pernah bekerja di sana pada era Pelarangan Minuman Keras di Amerika Serikat periode 1920 hingga 1930. Era Pelarangan di Amerika Serikat mengacu pada Amandemen ke-18 dalam Konstitusi Amerika Serikat, yang mengamanatkan bahwa seluruh pembuatan, pendistribusian, dan penjualan alkohol dilarang di Amerika Serikat.

Mengenai kematiannya, saat itu Effie tewas bunuh diri melompat dari atas gedung hotel bersama bayi hasil buah cintanya dengan WB Skirvin, sang pendiri hotel. Kisah-kisah menyeramkan seputar The Skirvin Hilton melekat dan menjadi bahan pembicaraan umum di kota-kota di sekitarnya.

Selain kisah Effie, terdapat pula kisah menyeramkan manajer pertama hotel yang tewas tertembak di tahun 1913. Kabarnya, insiden tersebut berawal dari permainan rolet dan pesta pora di era Pelarangan Amerika Serikat sehingga memicu perkelahian senjata gaya Wild West di The Skirvin Hilton.

Seorang penulis buku Skirvin, Steve Lackmeyer, menuturkan bahwa kisah Effie di The Skirvin Hilton menjadi kisah hantu paling legendaris di Oklahoma City. Ia menambahkan, tokoh-tokoh terkenal pernah mengaku bertemu dengan Effie, termasuk pula Pemain basket dari klub LA Lakers Metta Sandiford-Artest, yang pernah diserang oleh hantu The Skirvin Hilton di tahun 2016.

Selain pebasket, ada beberapa tokoh penting yang pernah menginap di The Skirvin Hilton, seperti Presiden Amerika Serikat ke-33 Harry Truman, Presiden Amerika Serikat ke-34 Dwight Eisenhower, dan Presiden Amerika Serikat ke-40 Ronald Reagan. Aktor sekaligus penyanyi seperti Elvis Presley dan Paul McCartney juga pernah menginap di sana.

Don Jackson, selaku Direktur Penjualan dan Pemasaran The Skirvin Hilton, mengungkapkan banyak tamu hotel yang melaporkan lampu dikamar mereka sering berkedip di malam hari, pintu lemari terbanting dengan sendirinya, dan terdengar suara pintu berderit. Namun, Jackson tidak menggubris laporan tersebut karena ia menganggap hal-hal tersebut tidak pernah terjadi.

Sama seperti Jackson, salah satu manajer The Skirvin Hilton, Kelsey Huber, yang telah bekerja selama 10 tahun, juga mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya aktivitas gaib selama bekerja di sana. Huber tidak mempercayai hal-hal mistis di The Skirvin Hilton, karena ia belum pernah menyaksikan dan merasakannya secara langsung.

Untuk meyakinkan, Urken menceritakan kepada Jackson mengenai tamu hotel yang pernah menemukan kalimat “BANTU SAYA” yang tertulis di cermin yang berkabut karena uap air panas di kamar mandi. Urken juga mencari Susan Riley, seorang sejarawan internal The Skirvin Hilton.

Riley yang telah bekerja di hotel tersebut selama enam tahun mengaku sering mendengar tangisan bayi. Namun ternyata suara itu adalah suara embusan angin kencang yang terdengar ketika pintu samping hotel terbuka. Suara angin tersebut terdengar seperti tangisan.

Ia juga bercerita mengenai tanda “Jangan Ganggu” di gagang pintu lantai 11 yang berkibar dengan aneh, namun ia menepisnya. Ia berasumsi bahwa itu hanyalah embusan angin dari bawah pintu. Ada pula sesosok perempuan bergaun merah yang bersembunyi di aula.

Ia beranggapan bahwa ballroom adalah tempat yang paling banyak aktivitas gaibnya. Kala itu ia mengatur ruangan untuk jamuan makan esok hari. Namun keesokannya, ia mendapati kursi dan meja dalam kondisi tidak teratur, padahal sebelumnya semuanya telah di atur untuk jamuan makan.

Urken kembali menggali informasi seputar The Skirvin Hilton dari sumber yang berbeda. Ia bertemu dengan Dr Bryan Farha, seorang Profesor dan Direktur Studi Perilaku Terapan di Oklahoma City University sekaligus penulis “Pseudoscience and Deception: The Smoke and Mirrors of Paranormal Claims”.

Farha mengatakan, di tahun 2004 ia pernah meneliti Skirvin untuk mencari hantu. Ia sudah menjelajahi setiap lantai dan ruangan yang ada di sana, namun tidak mendapatkan hal apapun.

Aplikasi Pendeteksi Hantu

Tanya McKoy, pemburu hantu yang mendirikan Asosiasi Paranormal Oklahoma, bersama dengan suaminya mendatangi Urken setelah ia bercerita mendengar tawa hantu selama beberapa malam.

McCoy mendeteksi hantu menggunakan aplikasi GhostTube SLS yang terpasang di ponsel miliknya. Ia juga menggunakan alat untuk memantau medan elektromagnetik (EMF) dan merekam fenomena suara elektronik (EVP) untuk melacak jejak kaki.

Aplikasi GhostTube SLS di ponsel McCoy menangkap sosok berwarna hijau yang duduk di kereta bayi. Ia juga berhasil menangkap sosok laki-laki tinggi yang duduk di kursi berwarna hijau di depan lift menggunakan GhostTube SLS.

Sosok laki-laki tersebut bernama Charles yang berusia akhir 20-an. Sebelum tahun 1950, Charles pernah bekerja di pusat kota sebagai kontraktor. Sosok Charles memberikan gambaran kepada McCoy mengenai bagaimana ia mati. Charles mati karena merasakan sakit di bagian belakang kepalanya.

Di aula, McCoy meminta suaminya membuka aplikasi Ghost Hunting Tools yang memungkinkan hantu atau roh untuk melekatkan dirinya ke frekuensi yang berbeda. Hal ini supaya ia dapat berkomunikasi melalui kotak teks. Kemudian, ia menggunakan ponselnya untuk mendeteksi lorong.

Secara tiba-tiba, muncul tulisan “keluar” di aplikasi tersebut. McCoy mengatakan, itu adalah hantu yang menyuruh mereka keluar dari ruangan tersebut. Setelah keluar, mereka mengaku merasakan perubahan suhu.

Merasa cukup, Urken menyudahi perburuan hantu bersama McCoy. Kemudian McCoy memberinya sebuah botol kaca berukuran kecil yang berisi ramuan pelindung yang terbuat dari minyak zaitun dengan campuran herbal.

Setelahnya, ia mengaku gelisah dan terus menerus mengawasi istri dan putri kecilnya yang tertidur. Urken tidak ingin hantu-hantu itu mendatangi kamarnya.

Reporter: Intan Nadhira Safitriterte

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini