MATA INDONESIA, JAKARTA – Mauro Emanuel Icardi Rivero lahir pada 19 Februari 1993 di Rosario, Provinsi Santa Fe, Argentina. Icardi lahir dari pasangan Juan Icardi dan Analia Rivero.
Icardi memiliki dua saudara bernama Guido dan Ivana. Icardi lahir dari keluarga Argentina yang kemudian memutuskan untuk pindah ke Spanyol.
Pada 2001, keluarganya terpaksa pindah ke Spanyol karena sang ayah tak bisa mencari pekerjaan di Argentina. Keluarganya kemudian menetap di pulau Canary. Di sana, ayahnya mendapat pekerjaan sebagai manajer restoran.
Semasa kecil, Icardi tak benar-benar tertarik dengan sepak bola. Hingga sang ayah yang kemudian mendorong Icardi untuk berlatih sepak bola. Ayahnya ingin Icardi menjadi pesepakbola profesional dan sukses di bidang tersebut.
Karena dorongan dari sang ayah itulah yang akhirnya membuat Icardi bergabung dengan Sarratea, sebuah akademi anak-anak yang terletak di Argentina utara. Kemudian, Icardi melanjutkan kariernya di Spanyol. Ia bergabung dengan Vecindario, Las Palmas. Di sana, kemampuan Icardi meningkat tajam. Dalam kurun waktu 2002 hingga 2008, Icardi berhasil mencetak lebih dari 500 gol untuk tim juniornya itu.
Karena penampilan spektakulernya, Icardi banyak diincar oleh klub-klub besar Eropa seperti Liverpool, Arsenal, hingga Real Madrid. Namun, tahun 2008 Icardi akhirnya menerima pinangan FC Barcelona. Ia menandatangani kontrak hingga 2013. Di Barcelona, Icardi bermain untuk tim U-17 dan U-19. Penampilannya tak kalah menterang, ia berhasil membawa Barcelona B menjuarai titel La Liga.
Akan tetapi, Barcelona tak benar-benar melihat apa yang sebenarnya dimiliki Icardi. Belum juga kontraknya habis, Icardi sudah terbang ke Italia untuk bergabung dengan Sampdoria yang kala itu rela mengeluarkan uang sebesar 400 ribu Euro atau sekitar 6,3 miliar Rupiah untuk menebus kemampuan pria Argentina itu.
Mauro Icardi resmi berseragam Sampdoria pada 11 Januari 2011. Di Sampdoria, Icardi sukses tampil apik bersama tim juniornya, ia mencetak 13 gol dari 19 pertandingan saja.
Setahun berselang, Icardi prmosi ke tim utama yang bermain di Serie A. Saat itu, lawan pertamanya adalah AS Roma. Gol pertamanya untuk Sampdoria ia cetak saat timnya berhasil menang melawan Genoa dengan skor 3-1. Hari bersejarah itu terjadi tepat pada tanggal 12 November 2012.
Penampilannya pun semakin berkembang, Icardi suskes menjebol gawang Juventus sebanyak dua kali dalam kemenangan 2-1 Sampdoria atas Si Nyonya Tua.
Sebulan setelah pernikahannya dengan Wanda Nara, Icardi meneken kontrak dengan raksasa Italia, Inter Milan. Ia diboyong ke Inter pada Juni 2014 dengan mahar sebesar 6,5 juta Euro atau sekitar 102 miliar Rupiah. Icardi memulai debut dengan Inter di kompetisi Europa League, yang pada saat itu Inter berhasil melumat klub asal Islandia, Stjarnan, dengan skor 3-0.
Di musim 2014/15 bersama Inter, Icardi terus menujukkan penampilan impresifnya. Bahkan, pada 14 September 2014, ia sukses mencetak hattrick keduanya di Serie A. Musim tersebut terasa begitu spesial karena Icardi dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Serie A bersama Luca Toni. Keduanya sama-sama mengemas 22 gol.
Seakan melengkapi kebahagiaannya, Icardi masuk ke dalam ‘Serie A Team of the Year’ musim 2014/15. Dia juga disodorkan kontrak berdurasi empat tahun oleh Inter Milan.
Pada 2015, Icardi sukses menobatkan dirinya sebagai kapten termuda Inter Milan dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Saat itu Roberto Mancini memercayainya untuk memimpin rekan-rekannya saat berlaga di lapangan pada usianya yang baru menginjak 23 tahun. Roberto Mancini menganggap bahwa Icardi sudah sangat bersikap dewasa. Ia memiliki kharisma dan profesionalitas yang tinggi.
Penampilan luar biasa Icardi bersama Inter terus berlanjut. Tepat pada bulan November 2015, dia mencatat penampilan ke-100 di Serie A dan berhasil mencetak gol pada kemenangan 4-0 Inter melawan Frosinone Calcio. Koran Inggris, The Guardian, memasukkan Icardi ke dalam 100 pesepakbola terbaik dunia di tahun 2015. Icardi menempati posisi ke 82.
April 2016 kembali menjadi bulan bersejarah bagi Icardi. Selain berhasil mencetak gol ke-50 nya di Serie A, Icardi juga sukses tampil sebanyak 100 kali bersama Inter Milan.
Karena penampilannya yang semakin meningkat, Icardi pun resmi perpanjang kontrak dengan Inter dengan durasi 5 tahun ke depan. Di momen yang sama, Inter memagari Icardi dengan bandrol sebesar 110 juta Euro. Ia digaji 4,5 juta Euro per tahun atau sekitar 70 miliar Rupiah ditambah bonus mencetak gol dan lain-lain.
Namun, beberapa saat setelah memperpanjang kontrak dengan Inter, Icardi kembali mendulang kontroversi. Dirinya memiliki masalah dengan penggemar Inter. Ia menulis kalimat kontroversial di autobiografinya tentang penggemar Inter. Meski keadaan sempat kacau, Icardi akhirnya berdamai dengan penggemar Inter atau yang biasa disebut dengan Curva Nord.
Menjalani musim 2016/17, Icardi tetap tampil konsisten. Ia kerap menjadi pahlawan kemenangan Inter dalam berbagai laga. Dirinya bahkan disejajarkan dengan striker kelas wahid seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Karena penampilan apiknya, ranking Icardi naik ke posisi 49 sebagai pesepakbola terbaik dunia oleh The Guardian.
Hubungan Icardi dan Inter mulai tak akur. Bahkan, ban kapten di lengan Icardi dicopot ketika Nerazzuri dilatih Luciano Spalleti. Icardi akhirnya dipinjamkan ke PSG di 2019. Di akhir musim, PSG sepakat memermanenkan statusnya.
Di level internasional, Mauro Icardi memperkuat tim nasional Argentina. Ia melakukan debutnya bersama tim u-20 tahun 2012. Setahun berselang tepatnya pada 15 Oktober Icardi menjalani debut dengan timnas senior kala menghadapi Uruguay di kualifikasi piala dunia 2014. Gol pertamanya bagi Argentina dicetak pada november 2018 ke gawang.
Meskipun tampil bagus di level Klub, Icardi kerap jarang mendapat panggilan timnas, bahkan jelang Piala dunia 2018, namanya dicoret oleh Jorge Sampaoli. Icardi baru mengemas 8 penampilan dan 1 gol bersama skuad senior.
Reporter: Afif Ardiansyah