Minews, Jakarta – Kisah tragis dialami dua ekor orang utan Sumatra di Subulussalam, Aceh. Satwa tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan sekujur tubuh penuh luka parah akibat penyiksaan.
Informasi mengenai dua orang utan malang ini pertama kali diunggah di akun Twitter milik Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Melalui unggahannya, Sutopo membagikan beberapa foto yang memperlihatkan kondisi dua orang utan itu.
Sutopo pun menceritakan kronologi penemuan dua hewan tersebut hingga proses penyelamatan keduanya.
“BKSDA Aceh berhasil evakuasi 2 orangutan Sumatera (Pongo abelii) di kebun warga Ds Bunga Tanjung Kec. Sultan Daulat Kota Subulussalam (9/3/2019). Induk OU terluka parah krn benda tajam & ditemukan 74 peluru senapan angin ditubuhnya. Anak OU akhirnya mati kekurangan nutrisi parah,” tulis Sutopo di akun Twitternya, @Sutopo_PN.
Pada postingan selanjutnya, Sutopo menjelaskan kembali kondisi terkini kedua orang utan itu. Ia menceritakan jika si induk orang utan mengalami luka parah di sekujur tubuh karena benda tajam. Di dalam tubuhnya juga didapati sebanyak 74 peluru senapan angin.
Sementara itu, si anak orang utan yang berumur 1 bulan akhirnya mati karena kekurangan nutrisi dan mengalami trauma berat.
“Inilah induk orangutan Sumatera yang tubuhnya luka parah krn benda tajam & ada 74 peluru senapan angin. Anak orangutan umur 1 bulan mati krn kekurangan nutrisi berat dan trauma berat. Sungguh biadab orang yang menyiksanya. Saat ini dalam perawatan BKSDA Aceh,” tulis Sutopo.
Menurut informasi, kedua orang utan malang tersebut dievakuasi dari perkebunan sawit milik warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh. Proses evakuasi tersebut dilakukan setelah ada warga yang melapor.
Petugas BKSDA pun cepat tanggap. Mereka langsung melakukan pencarian ke lokasi. Sampai di TKP, petugas mendapati si induk orang utan yang bernama Hope tengah berada di atas pohon nangka dalam kondisi memprihatinkan. Demikian pula si bayi orang utan.